Banyak yang mengetahui, Syakir Daulay, pemeran utama film "Aku Bukan Jodohnya", memiliki latar belakang pendidikan agama yang cukup kuat. Betapa tidak, sang aktor sempat merasakan asam garam hidup di pesantren, tempat yang ia sebut sebagai 'medan latihan' disiplin dan keikhlasan.
Pendidikan ini ia dapatkan dari Daarul Qur'an, sebuah pondok pesantren terkemuka milik Ustaz Yusuf Mansur. Dalam sebuah wawancara, Syakir membagikan pengalaman berharga yang ia dapatkan selama berada di pesantren tersebut.
"Pengalaman mondok di Daarul Qur'an merupakan salah satu momen berharga dalam hidup saya. Di sini, saya belajar banyak tentang arti disiplin dan keikhlasan," tutur Syakir.
Tak lupa, Syakir juga mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada semua guru-gurunya yang telah berkontribusi besar dalam perkembangan dirinya. Ia mengibaratkan dirinya seperti pohon yang tak akan bisa bertahan tanpa akarnya.
"Seorang murid tetaplah murid. Sebesar besar nya pohon tetaplah memerlukan akar, tanpa akar pohon tidak akan bertahan menghadapi angin. Tanpa jasa guru, kita bukanlah siapa siapa," jelasnya.
Syakir juga berdoa agar para guru yang telah berjasa dalam hidupnya selalu mendapatkan perlindungan dari Allah. Ia berharap mereka selalu diberikan kesehatan dan keselamatan agar dapat terus mendidik generasi penerus bangsa.
"Semoga semua guru guru kita selalu diberikan lindungan oleh Allah dalam segala langkah nya serta sehat wal afiat agar bisa terus membimbing kita semua aamiin," pungkas Syakir.
Banyak hal yang bisa diambil dari pengakuan Syakir ini. Meski kini telah menjadi artis papan atas, ia tak pernah lupa akar dan asal-usulnya. Juga, betapa pentingnya peran guru dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Pendidikan memang bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, namun juga tentang pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur. Sesuatu yang tampaknya telah berhasil ditanamkan dalam diri Syakir Daulay.