Ilmuwan Temukan 1700 Virus Purba Berusia 41 Ribu Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia di Seluruh Dunia

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Tuesday, 03 September 2024, 14:25
Udah kelar COVID, lagi heboh Mpox, udah ada lagi aja virus yang bisa nyebar ke seluruh dunia. Emangnya ini virus apaan sih, kok bahaya gitu?

Pada tahun 2015, sebuah tim peneliti internasional melakukan ekspedisi ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet, Himalaya. Tujuan mereka adalah mengumpulkan inti es yang mencapai ratusan meter panjangnya. Penelitian ini membuka tabir baru tentang virus-virus purba yang terperangkap dalam es, dengan mengungkap lebih dari 1.700 spesies virus yang hampir seluruhnya belum pernah dikenal oleh ilmu pengetahuan.

BACA JUGA
  • Sang Anak Mendadak Bunting secara Misterius, Emak-emak Ini Ngamuk dan Tuduh Produsen Celana Dalam
  • Eks Pembalap F1 Ralf Schumacher Ngaku Gay setelah Menikah 14 Tahun dan Punya Anak, Mantan Istri Merasa Tertipu
  • Dikenal Punya Citra Baik, Bill Gates Dikabarkan Suka Menggoda dan Tidur dengan Anak Magang di Microsoft

Menurut laporan yang diterbitkan di Nature Geoscience pada minggu ini, penelitian tersebut memberikan wawasan penting tentang bagaimana virus-virus ini beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun. Yang lebih signifikan, upaya ini bertujuan untuk melestarikan informasi yang tersimpan dalam lapisan tanah beku yang kini mulai mencair akibat pemanasan global.

Inti es yang diambil dari Himalaya tersebut kemudian disimpan dalam kondisi sangat dingin, dengan suhu mencapai -31 derajat Celsius, di sebuah lembaga penelitian di Columbus, Ohio, Amerika Serikat. Dr. Lonnie Thompson, seorang paleoklimatolog dan glasiolog dari Universitas Negara Bagian Ohio, menjelaskan bahwa tiga inti es dalam koleksi mereka berasal dari gletser yang kini sudah tidak ada lagi.

"Gletser di puncak gunung dan sejarah yang terkandung di dalamnya menghilang dengan kecepatan yang semakin cepat seiring dengan terus meningkatnya suhu global," kata Thompson.

Asteroid Sebesar Pesawat Boeing Sedang OTW Dekati Bumi Hari Ini, NASA Siap Siaga
Asteroid 2007 RX8 ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada hari ini, geng. Apakah ini berbahaya bagi penduduk Bumi?
LIHAT ARTIKEL

Ekspedisi yang Menantang

Mengekstraksi dan mempelajari inti es bukanlah tugas yang mudah. Ekspedisi ke Gletser Guliya memerlukan tim yang terdiri dari sekitar 60 orang, yang harus melakukan perjalanan ke dataran tinggi lebih dari 6 kilometer di atas permukaan laut. Mereka dibantu oleh para penggembala yak lokal, yang dikenal sebagai peluit Tibet, untuk mengangkut inti es yang berat.

Menggunakan mesin bor khusus, tim berhasil mengekstraksi inti es dengan diameter 10 cm hingga kedalaman lebih dari 300 meter, setara dengan sejarah 41.000 tahun. Setelahnya, inti es dipotong menjadi bagian-bagian sepanjang satu meter untuk memudahkan transportasi menggunakan yak, truk pembeku, dan pesawat terbang hingga akhirnya sampai di laboratorium.

Di dalam inti es ini, para peneliti menemukan informasi genetik dari 1.705 spesies virus yang berasal dari sembilan periode waktu kuno. Virus-virus ini merupakan jenis bakteriofag, yang hanya menginfeksi bakteri.

Orang Jepang Dan Korea Selatan Jarang Yang Bau Ketiak, Rahasianya Ada Di Mutasi Gen
Udah orangnya cakep-cakep, jarang ada yang bau badan pula. Kok bisa menang banyak gitu sih, warga Jepang dan Korsel??? 😭
LIHAT ARTIKEL

Potensi Ancaman dan Temuan Penting

Dari ribuan virus yang ditemukan, 97 persen di antaranya merupakan spesies baru bagi sains. Penemuan ini memperkaya data virus dari lapisan es permanen hingga 50 kali lipat. Meskipun virus-virus purba ini terperangkap selama puluhan ribu tahun dan berpotensi menginfeksi manusia, para peneliti tidak terlalu khawatir akan memicu pandemi.

ADVERTISEMENT

Profesor Thompson menekankan bahwa gletser merupakan salah satu lingkungan paling bersih di Bumi, dengan biomassa yang sangat rendah. "Anggota tim kami sering meminum air lelehan dari gletser ini saat kami melakukan pengeboran," ujarnya.

Meski ada kemungkinan virus atau bakteri purba dapat menimbulkan bahaya jika menginfeksi manusia, sebagian besar virus yang ditemukan hanya menginfeksi bakteri. Dr. Harvey menambahkan bahwa kekhawatiran lebih besar seharusnya ditujukan pada evolusi virus baru daripada kebangkitan kembali virus kuno.

BACA JUGA
  • Pelatih Kebugaran Cicipi dan Review Rasa ASI Istrinya, Auto Ketagihan Ingin Minum Lagi: Rasanya Manis
  • Poligami Adil Jadi Cara Tokoh Maluku Umar Kei Bahagiakan 3 Istri dan 24 Anak: Dibeliin Satu, Dibeliin Semua
  • Potret Cantik Megawati Soekarnoputri saat Jadi Paskibraka di Usia 17 Tahun, Menawan dengan Rambut Panjang Dikepang
Kembali Keatas