Sebuah kejadian unik tengah mengguncang dunia maya. Masjid Al-Ikhlas yang berlokasi di Jl. Mendungan No.8, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mendadak menjadi perbincangan hangat netizen. Tidak karena prestasi atau aktivitas positif, melainkan rating rendah yang diberikan oleh para jemaahnya di Google Maps, bahkan merosot hingga mencapai 1.8 dari total 61 ulasan. Semua bermula dari unggahan akun TikTok @munauge pada Minggu, 22 September 2024, yang menyoroti masjid tersebut.
"Diusir dari Masjid karena sekadar buka hp, suara anak-anak, dan baju dianggap gak agamis," tulis akun TikTok @munauge.
Banyak ulasan yang mempertanyakan tingkah laku salah satu pengurus masjid, yang dianggap kurang sopan dalam menegur jemaah, bahkan hingga mengusirnya. Anak-anak yang secara alami aktif dan berisik, dianggap mengganggu, dan cara teguran yang diberikan dinilai tidak etis.
Tak hanya itu, beberapa jemaah juga merasa ditegur soal pakaian yang dipakai. Ada pula yang merasa diperlakukan kasar saat sedang beristirahat dan membuka ponsel di teras masjid, membuat mereka merasa khawatir salah langkah.
Salah satu ulasan yang memberikan rating bintang 1 menceritakan, "Anak saya dan suami diusir sama pengurus masjid setelah salam Sholat Jumat, karena anak kami ribut, namanya sholat jumat, ditentukan waktunya, keadaan darurat gak bisa titip anak, Tata cara menegur dalam Islam adalah dengan tidak mempermalukan orang tersebut."
Sedangkan warganet lain menulis, "kurang paham dengan pemahaman takmir masjid ini....tidak punya adab dalam menegur, pdhl sesama muslim itu bersaudara.... padahal sudah keluar dari masjid dan berada di parkiran mau aktifkan hp tapi dibentak.... semoga pengurusnya diberi hidayah dan ilmu juga lebih mengedepankan adab."
"Nunggu adzan maghrib di teras masjid sembari membaca alquran di hp, dijawil kasar sama marbotnya disuruh pergi dari masjid katanya kalau mainan hp pergi aja, gak ada sopan santun, gak tanya dengan baik lebih dahulu dan lihat apa yang dibuka langsung nuduh mainan hp, apa membaca alquran di hp salah?" tulis akun lainnya.
Kasus ini mencerminkan betapa pentingnya etika dan cara berkomunikasi yang baik, terlebih di tempat ibadah. Juga menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa setiap tindakan kita dapat berdampak luas, bahkan hingga ke dunia maya.