Mengenang Pak Raden, Maestro Dongeng Indonesia yang Hari Kelahirannya Jadi Hari Dongeng Nasional

Ditulis oleh Label - Tuesday, 28 November 2023, 13:00
Drs. Suyadi atau Pak Raden, lahir pada tanggal ini, dikenal sebagai seniman serba bisa yang jago menggambar, membuat cerita dongeng, sekaligus menjadi ""dalang"".

Hari ini, tanggal 28 November, diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional, sebuah kesempatan untuk merayakan dan menghidupkan dongeng di Indonesia serta mengapresiasi salah satu pendongeng paling terkemuka di Tanah Air, yaitu Pak Raden.

Drs. Suyadi atau Pak Raden, lahir pada tanggal ini, dikenal sebagai seniman serba bisa yang jago menggambar, membuat cerita dongeng, sekaligus menjadi "dalang". Tanggal kelahirannya menjadi simbol peringatan akan keberadaan seorang seniman yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia dongeng di Indonesia.

Pak Raden, lahir di Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada tanggal 28 November 1932. Bakat seninya terlihat sejak kecil, dan setelah dewasa, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada 1950-an, Pak Raden sudah menjadi ilustrator majalah Puspa Wanita dan mulai membuat buku cerita anak bergambar. Kiprahnya tidak hanya terbatas di Indonesia, karena ia juga berkesempatan untuk belajar animasi di Prancis, menempuh pendidikan di sana pada tahun 1961-1963.

Pak Raden dikenal sebagai seorang poliglot yang menguasai banyak bahasa, fasih dalam lima bahasa, yaitu Jawa, Indonesia, Belanda, Inggris, dan Prancis. Namun, meskipun karakter-karakter dari program Si Unyil karyanya begitu populer, ia tidak pernah menikmati royalti dari buah pikirannya itu.

Surat perjanjian dengan Perum Produksi Film Negara (PFN) pada 14 Desember 1995 membuat Pak Raden kehilangan hak cipta Si Unyil. Hal ini memengaruhi kondisi finansial Pak Raden, sehingga ia harus mengamen dan menjual lukisan di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Meskipun demikian, warisan karyanya tetap hidup dan menginspirasi banyak orang.

Sebelum meninggal dunia pada 30 Oktober 2015 di usia 82 tahun, Pak Raden masih sempat menyampaikan mimpi-mimpinya yang belum terwujud. Meskipun telah tiada, jasanya bagi dunia dongeng dan anak-anak Indonesia tetap dikenang.

Pak Raden adalah pendongeng, penulis, dan pelukis andal yang meninggalkan warisan seni yang tak ternilai harganya bagi Indonesia. Kisahnya menjadi pengingat akan pentingnya menghargai karya seni serta hak cipta para seniman, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini.

ADVERTISEMENT
Kembali Keatas