Kamu Pernah Kena COVID-19? Otakmu Bisa Menua 20 Tahun, Ini Buktinya!

Ditulis oleh Aurelia Lois - Saturday, 28 September 2024, 12:00
Ohh, jadi ini alasan kenapa kadang lupa naruh kunci di mana. Angkatan Covid-19 ngerasain perbedaannya juga nggak, nih?

Studi terbaru dari University of Liverpool dan King's College London menunjukkan bahwa orang yang mengalami COVID-19 parah dapat mengalami perubahan otak yang setara dengan penuaan selama dua dekade. Penelitian ini mengungkapkan bahwa komplikasi neurologis ini bisa bertahan lama, bahkan setelah gejala pernapasan mereda.

BACA JUGA
  • Banyak Hewan Terpapar COVID-19, Manusia Harus Lebih Waspada?
  • Alami Keajaiban Medis Langka, Anak 13 Tahun Berhasil Sembuh dari Kanker Otak Mematikan
  • Kiamat Baru Bumi: Pintu Gerbang Neraka di Siberia Terus Menganga, Memunculkan Virus Zombie?

Sars-CoV-2, virus penyebab COVID-19, diketahui dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk otak. Salah satu masalah kognitif yang sering dilaporkan oleh pasien COVID-19 adalah fenomena yang dikenal sebagai "brain fog" atau kabut otak. Meskipun banyak pasien melaporkan gejala ini, belum ada penelitian menyeluruh yang menjelaskan hubungan antara COVID-19 dan masalah kognitif, serta solusi yang efektif untuk mengatasinya.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, para peneliti meluncurkan Studi Neurosains Klinis COVID-19 (COVID-CNS). Dr. Greta Wood, penulis studi dari University of Liverpool, mengungkapkan bahwa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala kognitif berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya bukti objektif mengenai gangguan kognitif dan potensi cedera otak.

Berani Tampil Tanpa Make Up Dan Pamer Tanda-Tanda Penuaan, Luna Maya Dapat Dukungan Netizen
Luna dengan bangga memperlihatkan beberapa tanda-tanda penuaan yang terlihat jelas di wajahnya.
LIHAT ARTIKEL

Dalam penelitian ini, informasi dikumpulkan dari 351 orang yang pernah dirawat di rumah sakit karena COVID-19 parah, kemudian dibandingkan dengan hampir 3.000 peserta kontrol yang disesuaikan berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Hasilnya menunjukkan bahwa baik pasien dengan komplikasi neurologis maupun yang tidak, memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk dari yang diharapkan untuk usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan mereka. Penemuan mencengangkan lainnya, kemampuan kognitif pasien COVID-19 parah setara dengan orang yang berusia 20 tahun lebih tua. Ini juga berlaku untuk mereka yang tidak mengalami gejala neurologis saat pertama kali terinfeksi COVID-19.

Game Teka-Teki Mengasah Otak: 7 Pilihan Game Terbaik Untuk Meningkatkan Kreativitas
Rekomendasi game teka-teki terbaik untuk meningkatkan kreativitas dan mengasah otak. Temukan game-game terbaik yang dapat mengembangkan kemampuan otak dan IQ Anda.
LIHAT ARTIKEL

Ketika dilakukan pemindaian MRI 12 hingga 18 bulan setelah perawatan, pasien menunjukkan penurunan materi abu-abu di beberapa area otak. Materi abu-abu merupakan bagian penting yang mengandung sel saraf, sementara juga terdeteksi peningkatan kadar protein yang terkait dengan cedera otak.

Profesor Benedict Michael, penulis korespondensi, menjelaskan bahwa hasil ini menunjukkan dampak serius dari rawat inap akibat COVID-19 terhadap kemampuan kognitif. Penemuan ini mengindikasikan adanya biomarker cedera sel otak dalam darah dan penurunan volume daerah otak yang dapat diukur dengan MRI. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme biologis di balik perubahan ini, serta potensi dampaknya pada infeksi lain.

Gila! Wanita Ini Tiduri 22 Pria Berbeda Dalam 10 Hari Demi Lupakan Mantan Pacar
Wanita bernama Taila ini langsung dihujat netizen setelah membagikan kisah cinta satu malamnya itu. Lagian aneh-aneh aja sih, kelakuannya. Ajarin dia dong geng, cara lupain mantan yang nggak pake lendir!
LIHAT ARTIKEL

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini hanya melibatkan pasien dengan kasus COVID-19 parah. Oleh karena itu, hasilnya tidak bisa digeneralisasikan kepada mereka yang mengalami infeksi ringan. Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Medicine, menambah wawasan kita mengenai dampak jangka panjang COVID-19.

ADVERTISEMENT
BACA JUGA
  • Benarkah Radiasi HP Bikin Kanker Otak? Ini Penjelasan Ahli
  • Doa Menghilangkan Pikiran Kotor yang Wajib Kamu Hafalkan, Biar Nggak Piktor dan Omes!
  • Capek-capek Nabung Setahun Demi Liburan Impian, Pas Hari H Malah Apes: Lupa Cek Cuaca!
Kembali Keatas