Kocak! Poster Pemilu Ini Ajak Warga Tolak Uang Coblosan 50 Ribu, tapi Wajib Terima Kalau 200 Ribu

Sebuah poster kontroversial menolak politik uang atau money politic telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pembuat poster tersebut menolak uang coblosan sebesar Rp 50 ribu, namun dengan paradoksnya, ia juga menyatakan kesiapannya menerima politik uang dengan nominal lebih tinggi, yakni Rp 200 ribu.

BACA JUGA:

Ini Dia Daftar Pinjaman Online Ilegal Tidak Usah Dibayar 2024, Aman Dari Debt Collector!
5 Pinjaman 30 Juta Tanpa BI Checking, Nggak Perlu Khawatir Status Kredit!

Cara Ubah Koin Shopee Jadi ShopeePay, Tukar Jadi Uang, Pulsa, & Voucher Belanja!

Banner yang mencolok tersebut diduga dipasang di Kabupaten Gresik. Tulisan yang mencuri perhatian berwarna putih bertuliskan "Nolak 50'an kabeh mundak boss...200 tak coblos" (artinya: Menolak Rp 50 ribuan, semua naik bos... Saya coblos Rp 200 ribu) dan memunculkan beragam reaksi dari warga.

Salah satunya adalah, Kisworo (23) dari Benjeng, Gresik. Setelah melihat gambar poster yang viral di WA dan Facebook tersebut, ia lantas merasa geli sekaligus prihatin.

"Ya nggak apa-apa sih, biar caleg-caleg ini tahu, semua kebutuhan pokok serbamahal. Terutama pemimpin-pemimpin itu," tuturnya. Bapak satu anak tersebut menyetujui 'slentingan' dalam poster, khususnya terkait kenaikan harga kebutuhan harian seperti tarif tol Surabaya-Gresik, beras dan listrik.

Meski cukup menyentil isu keresahan masyarakat, Kisworo tetap santai saja menanggapi poster nyeleneh tersebut sebagai bahan guyon.

Di sisi lain, Koordinator Divisi Pencegahan, Humas, dan Parmas Bawaslu Gresik, Habiburrahman mengambil sikap serius terhadap banner kontroversial ini. Pihaknya telah melakukan patroli cyber namun belum menemukan meme-meme sejenis di media sosial.

Bawaslu Gresik juga menyampaikan bahwa meme yang beredar merupakan aktivitas yang kurang mendidik masyarakat serta memberikan imbauan kepada publik untuk segera melapor apabila menemui hal serupa.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap praktik politik uang yang dapat merusak proses demokrasi. Lebih baik tetaplah bijak dalam mengambil keputusan dan tetap waspada terhadap pengaruh money politic di sekitarmu.