Sejak awal terbentuknya miliaran tahun lalu, Bumi telah menjadi rumah bagi berbagai bentuk kehidupan yang berevolusi dari organisme sederhana hingga spesies yang sangat kompleks.
Salah satu teka-teki besar yang terus digali oleh para ilmuwan adalah mengenai hewan pertama yang pernah menghuni planet ini.
Berbagai studi dan temuan mengejutkan, mulai dari spons laut hingga ubur-ubur Comb Jelly, memberikan wawasan mendalam tentang asal-usul kehidupan.
Tidak hanya itu, eksplorasi laut dalam juga mengungkap keberadaan makhluk-makhluk raksasa yang hidup di kedalaman lautan.
Selama bertahun-tahun, para peneliti percaya bahwa hewan pertama di Bumi adalah makhluk bersel satu sejenis spons laut. Spons ini hidup berkelompok dengan sekitar 5000 spesies berbeda. Struktur tubuh mereka terdiri dari sel-sel yang memiliki fungsi spesifik, namun tidak membentuk jaringan kompleks. Bukti morfologi dan genetik menunjukkan bahwa spons laut merupakan nenek moyang dari banyak hewan modern.
Namun, penelitian pada tahun 2008 di Amerika Serikat menantang pandangan ini. Studi oleh National Science Foundation mengungkap bahwa hewan sejenis ubur-ubur, Comb Jelly, mungkin merupakan makhluk pertama di Bumi. Penemuan ini mengejutkan komunitas ilmiah, mengubah pemahaman sebelumnya tentang sejarah kehidupan awal.
Selain fokus pada hewan pertama, penemuan makhluk laut raksasa juga menjadi sorotan. Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan Siphonophore, makhluk laut sepanjang 45 meter, di jurang laut dalam Australia. Siphonophore hidup di kedalaman 700 hingga 1000 meter di bawah laut, dan penemuan ini menjadi salah satu temuan terbesar dalam eksplorasi laut dalam.
Di daratan, gajah semak Afrika dikenal sebagai hewan terbesar yang pernah hidup, dengan berat mencapai 11 ton. Namun, penemuan fosil dinosaurus sauropoda, seperti titanosaurus, menunjukkan bahwa makhluk-makhluk ini mungkin jauh lebih besar dan telah mendominasi Bumi jauh sebelum gajah ada.
Melalui penemuan-penemuan ini, para ilmuwan terus mempelajari bagaimana spesies pertama muncul dan berinteraksi dengan lingkungannya, membuka wawasan baru tentang evolusi kehidupan di Bumi.