Kisah Masa Kecil Orang Paling Kaya di Asia dengan Harta Rp1.187 Triliun, Dulu Tidur Sekamar 9 Orang

Ditulis oleh Jaka Gledek - Tuesday, 02 July 2024, 10:19
Gak langsung tajir, Mukesh Ambani pun pernah merasakan sesaknya hidup di apartemen sempit yang cuma punya 1 kamar dengan 9 orang keluarganya!

Mukesh Ambani dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Dia menduduki peringkat ke-12 orang terkaya versi Forbes dan menjadi orang terkaya di Asia dengan kekayaan mencapai 82,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1.187,55 triliun. Namun, tahukah kamu bahwa saat masih kecil, Mukesh tinggal dalam satu kamar bersama dengan 9 orang lainnya?

Dalam wawancara pertamanya di acara Rendezvous dengan Simi Garewal pada tahun 2012, Mukesh mengungkapkan kehidupan masa kecilnya sebelum menjadi seorang konglomerat sukses. Dia mengaku sebagai pria pemalu yang hanya ingin membuat ayahnya, Dhirubhai Ambani bangga.

Dhirubhai Ambani adalah sosok legendaris dalam kesuksesannya membangun Reliance Industries. Dulu, dia memulai perusahaan dengan meja, kursi, dan telepon sederhana. Namun, Mukesh berhasil mengubah perusahaan tersebut menjadi bisnis bernilai miliaran dolar AS.

Mukesh mengungkapkan bahwa saat pulang sekolah, dia sering duduk bersama ayahnya untuk memperhatikan bagaimana ayahnya membuat keputusan bisnis yang cerdas. Hal ini sangat mempengaruhi dirinya dan memberinya inspirasi untuk mencapai kesuksesan yang sama.

Mukesh Ambani, yang kini memiliki salah satu rumah termewah di dunia, pernah tinggal di apartemen satu kamar bersama sembilan anggota keluarganya saat masih kanak-kanak. Meskipun dibesarkan di ruang yang sempit, Mukesh menganggap masa kecilnya di sana sebagai salah satu kenangan terindah. Ia selalu merasa aman dan nyaman tinggal bersama keluarganya.

Sebagai anak, Mukesh mengaku dididik dengan keras oleh ayahnya. Suatu hari, Mukesh dan saudaranya, Anil, dihukum karena perilaku yang dianggap tidak pantas. Mereka memakan makanan yang disajikan untuk tamu dan melompat ke sofa.

Meskipun ayah mereka menertawakan kejadian itu pada awalnya, keesokan harinya mereka dibawa ke garasi dan hanya diberi makan air dan roti. Ayah mereka menegaskan bahwa perilaku tersebut tidak boleh terulang. Mukesh, yang saat itu berusia 10 tahun, belajar dari kesalahan tersebut dan tidak pernah nakal lagi saat ada tamu.

Ayah Mukesh dikenal memiliki temperamen tinggi, namun seiring waktu hubungan mereka menjadi sangat dekat. Mukesh menyadari bahwa didikan keras ayahnya adalah bentuk kasih sayang dan perhatian yang mendalam.

ADVERTISEMENT
Kembali Keatas