Mengharukan, Mahasiswa Papua Ungkap Alasan Kuliah Jurusan Bahasa Indonesia: Di Kampung Saya Tidak Ada Guru

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Friday, 06 September 2024, 11:10
Cita-cita Amoye untuk jadi guru di kampungnya ini bikin salut dan terharu, geng. Ini baru anak muda yang patut jadi teladan! ๐Ÿ”ฅ

Video TikTok yang memperlihatkan seorang mahasiswa bernama Leonardo Madai, atau yang akrab dipanggil Amoye Madai, menjadi viral karena kisah mengharukan mengenai pilihan jurusan kuliahnya. Amoye, yang merupakan mahasiswa baru di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat, membagikan alasan mengapa ia memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

BACA JUGA
  • Tinggal dengan 3 Istri dan 11 Anak dalam Satu Atap, Pria Ini Senang Rumahnya selalu Bersih dan Tak Butuh Pengasuh
  • Ilmuwan Temukan 1700 Virus Purba Berusia 41 Ribu Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia di Seluruh Dunia
  • Akhiri 2 Tahun Pacaran Jarak Jauh, Bule Turki Terbang ke Indonesia Demi Nikahi Gadis Desa asal Maluku

Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @user2193973193, Amoye dengan jujur mengungkapkan bahwa ia memilih jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia karena ingin menjadi seorang guru. Motivasinya lahir dari keprihatinan terhadap kampung halamannya, di mana tidak ada lagi guru yang mengajar. Amoye merasa terpanggil untuk kembali ke desanya dan mengisi kekosongan tersebut.

"Status saya pelajar mahasiswa baru, kampus Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Fakultas Bahasa, Sosial, dan Olahraga, jurusan Bahasa Indonesia. Alasannya kampung saya tidak ada guru, jadi saya daftar guru," ucapnya dengan tulus.

Anaknya Diberkati Paus Fransiskus, Agama Mendikbud Nadiem Makarim Disorot Warganet
Masyarakat tampaknya kaget lantaran banyak yang mengira Nadiem beragama Islam. Ternyata begini faktanya, geng.
LIHAT ARTIKEL

Pernyataan sederhana namun sarat makna ini berhasil menyentuh hati banyak orang. Banyak penonton terharu melihat tekad dan kepedulian Amoye terhadap pendidikan di kampungnya. Amoye berasal dari Desa Tipakotu, Kabupaten Paniai, sebuah wilayah terpencil di pedalaman Papua. Untuk melanjutkan studinya di Unimuda Sorong, ia harus menempuh perjalanan lebih dari 1.000 kilometer, yang menandakan betapa besarnya dedikasi Amoye dalam meraih cita-citanya sebagai guru.

Meski berasal dari daerah yang jauh, Amoye tidak melihat jarak atau keterbatasan sebagai penghalang. Sebaliknya, ia menjadikan hal tersebut sebagai dorongan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, demi dapat kembali dan membantu membangun desanya yang kekurangan tenaga pengajar.

Penemuan Terbaru Ilmuwan, Gempa Bumi Ternyata Bisa Menghasilkan Bongkahan Emas!
Masa iya gempa bisa munculin emas? Berarti kalau sampe megathrust terjadi, harusnya bakal ada banyak bongkahan emas bertebaran, dong รƒยƒร‚ยฐรƒย‚ร‚ยŸรƒย‚ร‚ยครƒย‚ร‚ย
LIHAT ARTIKEL

Kisah Amoye telah menarik perhatian luas di media sosial. Video yang ia unggah berhasil ditonton lebih dari 1,6 juta kali, dengan banjir respons positif dari warganet yang merasa terinspirasi oleh tekadnya.

Cerita Amoye tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya peran pendidikan dalam mengubah masa depan, terutama di daerah-daerah terpencil seperti kampung halamannya.

BACA JUGA
  • Pecicilan saat Main di Kuburan, Bocil Ini Kecemplung di Lubang Makam: Nyangkut dari Ujung Kepala hingga Kaki!
  • Kisah Inspiratif Damar, Anak Tukang Bengkel yang Berkuliah Gratis di Kedokteran UGM
  • Cinlok di Panti Jompo, Cewek Cantik 23 Tahun Ini Nikahi Kakek-kakek 80 Tahun meski Tak Direstui Keluarga
Kembali Keatas