Kontes kecantikan sering kali menjadi sorotan publik. Namun, kali ini bukan sekadar soal kecantikan, melainkan identitas etnis yang menimbulkan perdebatan. Carolina Shiino baru-baru ini dinobatkan sebagai pemenang kontes Miss Grand Prix Jepang, tetapi penobatannya menimbulkan reaksi pro dan kontra dari publik karena latar belakang Ukraina-nya.
Reaksi Netizen Terkait Etnis
Di media sosial, warganet mengungkapkan kekesalan terhadap kemenangan Shiino dengan berpendapat bahwa seorang pemenang kontes kecantikan harus mewakili identitas atau etnis dari negaranya. Namun, pada kenyataannya, tidak ada aturan terkait etnis dalam kompetisi tersebut.
Sementara beberapa mempertanyakan hal tersebut, sebagian lainnya melihat penobatan Shiino sebagai bentuk keberagaman yang ada di Jepang. Mereka menilai pertentangan terhadap Shiino hanyalah tindakan rasisme yang tidak beralasan.
Baca Juga: 30+ Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat 2023, Anti Tipu-tipu & Auto Cuan!
Latar Belakang Carolina Shiino
Shiino lahir di Ternopil, Ukraina, dari orangtua Ukraina. Ibu Carolina bernama Lana Shiino dan kemudian menikahi pria Jepang ketika Shiino masih berusia lima tahun. Setelah itu, mereka pindah secara permanen ke Jepang.
Setelah hampir 21 tahun tinggal di Jepang, pada tahun 2022, Shiino menerima kewarganegaraan Jepangnya melalui proses naturalisasi. Meskipun banyak yang menyebutnya bukan seperti 'Miss Jepang', penyelenggara dari Grand Prix Miss Japan menyatakan bahwa Shiino mampu berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang dengan baik sehingga lebih layak daripada orang-orang Jepang sendiri.
Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang dari Aplikasi Fizzo Novel, Cair Tiap Hari!
Kontroversi ini membuka diskusi mengenai representasi etnis dalam kontes kecantikan dan kompleksitas kewarganegaraan di tengah masyarakat multikultural modern seperti Jepang. Bagaimana pendapatmu?
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Bacaan Menarik Lainnya