Kamu pasti tak pernah membayangkan bahwa seorang siswa SMA bisa menjadi seorang masinis setelah lulus sekolah. Namun, inilah kisah menginspirasi Ajeng Elsantika Purnawati, seorang lulusan SMAN 2 Lamongan yang kini menjadi asisten masinis di Yogyakarta.
Ajeng memang memiliki impian untuk bekerja setelah lulus dari SMAN 2 Lamongan. Suatu hari, saat ia sedang berselancar di media sosial, ia menemukan salah satu pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang memposting lowongan kerja sebagai masinis.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Ajeng langsung mendaftar untuk menjadi masinis KAI. Saat melihat informasi tersebut, tertera bahwa lulusan SMA juga bisa menjadi masinis wanita. Dengan berani, Ajeng daftar tanpa ragu.
Baca juga: Aman dari Denda, Begini Cara Cek Angsuran Adira Finance yang Tepat
"Saya lulus SMA langsung daftar KAI pada September 2021. Di informasi itu tertera lulusan SMA bisa menjadi masinis wanita. Saya pikir belum ada masinis wanita, jadi saya daftar," ujar Ajeng saat diwawancarai di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, pada Senin (19/2/2024).
Tak mudah bagi Ajeng untuk mencapai mimpinya menjadi masinis. Ia harus melewati serangkaian tahap tes dan persyaratan seleksi yang ketat, seperti administrasi, tes kesehatan, psikologi, dan wawancara.
Baca juga: Lucky Spin Free Fire Gratis: Bisa Klaim Diamond, Skin, & Item Langka FF?
Namun, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, Ajeng berhasil lolos seleksi dan mendapatkan kontrak kerja sebagai masinis KAI. Prosesnya tidaklah mudah. Ia harus tanda tangan kontrak di Daop Surabaya dan ditempatkan di Daop 6 Yogyakarta pada bulan Februari 2022.
Setelah penandatanganan kontrak kerja, Ajeng menjalani pelatihan khusus untuk mempersiapkan dirinya sebagai seorang masinis. Selama 10 hari, ia mengikuti pendidikan mental di Bandung. Setelah itu, ia mengikuti pendidikan O.62 selama 3 bulan di Balai Pelatihan Teknik Traksi Darman Prasetyo di Yogyakarta.
Baca juga: 10+ Cara Sadap WA Jarak Jauh Tanpa Scan Termudah 2024, Anti Ketahuan 100% Works!
Dalam pendidikan tersebut, Ajeng belajar tentang teori-teori menjadi seorang masinis serta mengenal lokomotif secara praktik. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar tersebut, Ajeng ditempatkan di Depo Lokomotif Solo, Balapan, untuk melanjutkan proses pelatihannya.
Ternyata tidak hanya Ajeng yang berjuang untuk menjadi masinis perempuan. Di Yogyakarta juga terdapat dua calon masinis perempuan lainnya yaitu Siti Afioni dan Dheamorita. Meskipun masih sedikit, keberadaan mereka sebagai masinis perempuan memberikan inspirasi bagi wanita lainnya untuk mengejar impian mereka.
Baca juga: 12+ Aplikasi Nakal Menurut Play Store, Awas Jangan Sampe Ke-Download!
Sebagai calon masinis perempuan, pada awalnya Ajeng merasa minder dan takut. Bahkan, ia sering kali dianggap sebelah mata, mengingat pekerjaan masinis biasanya diisi oleh laki-laki.
"Komentar (negatif) ada. Banyak yang menganggap perempuan bisa apa. Dari situ kami bertiga berkomitmen bisa membuktikan, bisa ngasih contoh tugas masinis yang rata-rata diisi oleh laki-laki, tapi kami bisa," tutur Ajeng.
Baca juga: Cara Nonton Video XXIII XXIV Lights Bokeh Bokeh Full JPG 2024
Saat ini, Ajeng dan dua rekan sejawatnya masih menjabat sebagai asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta. Mereka sedang berusaha keras untuk menempuh 2.000 jam bersama lokomotif agar dapat naik pangkat menjadi masinis.
Ajeng mengatakan bahwa rasa ingin tahu yang tinggi mendorongnya untuk menjadi seorang masinis. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pekerjaan sebagai masinis tidaklah membosankan, karena ia dapat bekerja sambil menjelajahi berbagai tempat.
Baca juga: AI Penghapus Baju APK Terbaik 2024: Aplikasi Android untuk Edit Foto Lebih Mudah!
"Kereta api pertama yang saya jalankan itu Banyubiru arah Semarang. Perasaannya senang, karena belum pernah duduk di depan. Rasanya kayak ada tanggung jawab kepada banyak penumpang," ungkapnya.
Meskipun ia sangat menikmati pekerjaannya sebagai masinis, Ajeng juga pernah mengalami ketegangan ketika mobil menabrak kereta api yang sedang ia kendalikan.
Baca juga: 7 Aplikasi Pinjaman Online Tenor 24 Bulan, Cicilan Fleksibel & Bunga Rendah!
Kisah Ajeng sebagai lulusan SMA yang menjadi masinis perempuan di KAI adalah sebuah teladan bagi banyak wanita di Indonesia. Ia membuktikan bahwa tidak ada batasan gender dalam meraih impian, bahkan di profesi yang biasanya didominasi oleh laki-laki seperti menjadi seorang masinis.
Ajeng mengajarkan kepada kita semua bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan. Ia memperlihatkan bahwa wanita juga mampu bersaing dan berprestasi di bidang apapun yang mereka pilih.Semoga kisah inspiratif Ajeng dapat menginspirasi kamu untuk tidak takut bermimpi besar dan mengejar impianmu tanpa ragu!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Bacaan menarik lainnya: