Kamu pasti pernah mendengar kisah-kisah inspiratif tentang tokoh-tokoh luar biasa yang lahir di masa lampau. Salah satunya adalah kisah Sosrokartono, seorang sarjana pertama di Indonesia yang memiliki keahlian luar biasa dalam bahasa.
Seperti apa prestasi dan kisah hidup beliau selengkapnya? Simak bareng, yuk!
BACA JUGA:
Bakat Unik Sejak Lahir
Sosrokartono dilahirkan dengan nama lengkap Raden Mas Panji Sosrokartono di Pelemkerep, Mayong, Jepara, Jawa Tengah pada 10 April 1877. Sejak kecil, dia telah menunjukkan bakat cerdas dan kemampuan untuk memprediksi masa depan, gengs.
Menurut buku 'OM SOS Drs RMP Sosro Kartono Seorang Intelektualis Nasionalis Sprititualis' karya Anang Susetya, pada usia 3 tahun Sosrokartono pernah menunjukkan perilaku aneh saat bermain. Ia tiba-tiba berhenti dan menyimpan mainannya.
Baca juga: Syarat dan Cara Pinjam Uang di Livin by Mandiri Power Cash, Nggak Perlu Kartu Kredit!
Setelah itu, Sosrokartono mengaku tak ingin lagi bermain gara-gara keluarganya hendak pindah ke Jepara. Kala itu, sang ibu sempat keheranan karena keluarga mereka tidak ada rencana pindah.
Namun benar saja, pada tahun 1881 ayah dari Sosrokartono diangkat menjadi Bupati Jepara. Jadi apa yang dikatakan olehnya kala itu sungguhan terjadi.
Riwayat Pendidikan
Pada usia 7 tahun, Sosrokartono mulai bersekolah di Europesce Lagere School di Jepara, yang awalnya didirikan untuk anak-anak Belanda dari lingkungan pemerintah. Meskipun begitu, anak-anak Indonesia dari kalangan Pangreh praja tertinggi juga diperbolehkan untuk masuk.
Baca juga: Cara Mencairkan Gopay Paylater 2023, Mudah & Langsung ke Rekening!
Setelah berhasil lulus pada tahun 1882, ia melanjutkan pendidikannya di Hogere Barger School di Semarang. Untuk lebih akrab dengan budaya Eropa, Sosrokartono bahkan tinggal bersama keluarga Belanda.
Selama masa pendidikannya, Sosrokartono senang membaca buku berbobot, seperti kitab Jawa Kuno tentang kesusasteraan dan keagamaan, sastra Yunani, hingga syair Virgilius yang terkenal. Hal ini membuatnya mahir dalam bahasa asing.
Baca juga: Cara Sadap WA Lewat Email Terlengkap 2023, Cocok Buat Stalking Pasangan!
Saudara Kandung Raden Ajeng Kartini
Sosrokartono memiliki tiga adik perempuan, salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini. Setiap kali pulang ke Jepara, Sosrokartono selalu membawa buku-buku ilmu pengetahuan Barat atau majalah Belanda untuk dibaca dan didiskusikan bersama Kartini.
Dari situ, Kartini banyak belajar ilmu pengetahuan Barat. Sosrokartono sangat memperhatikan dan menyayangi Kartini karena kecerdasan dan kepandaiannya.
Baca juga: 6 Cara Mengembalikan Akun FB yang Hilang, Mudah dan Cepat!
Mahasiswa Indonesia Pertama di Belanda
Pada tahun 1897, setelah menyelesaikan HBS di Semarang, Sosrokartono memutuskan untuk melanjutkan studi ke Belanda. Ia mendaftar di Technische Hogeschool di kota Delf jurusan Teknik. Sosrokartono menjadi mahasiswa Indonesia pertama di Belanda pada waktu itu.
Tak hanya itu, ia juga bergabung dengan sebuah lembaga yang fokus mempelajari kebudayaan suku bangsa Nusantara. Namun, meski begitu, Sosrokartono merasa kurang bersemangat selama kuliah di sana karena sebenarnya hatinya lebih tertarik pada sastra dan bahasa.
Baca juga: Mau Menghasilkan Uang Asli? Ini 5+ Game Penghasil Uang Langsung ke Rekening Terbaik!
Kemudian, pada tahun 1899, ia memutuskan untuk pindah ke Leiden dan melanjutkan studi di Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte, Universitas Leiden. Dalam waktu enam bulan saja, Sosrokartono berhasil menguasai bahasa Yunani dan Latin, sehingga ia lulus ujian negara dan fakultas tersebut.
Dua tahun berikutnya, pada tahun 1901, ia meraih gelar sarjana muda di bidang Kesusastraan Indonesia. Dengan tekad dan semangatnya, pada 8 Maret 1908, Sosrokartono berhasil menyelesaikan ujian Doktoral. Ia bahkan mampu menguasai 26 bahasa, terdiri dari 17 bahasa Barat dan 9 bahasa Timur.
Baca juga: Download College Brawl APK v1.5.1 Update 2023, Full Game No Sensor Khusus Dewasa
Akhir Kata
Sosrokartono merupakan sosok yang patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan prestasinya sebagai sarjana pertama di Indonesia serta kecakapannya dalam menguasai 26 bahasa. Semoga kisah inspiratif ini memberikan semangat bagi kita semua untuk terus berkarya dan belajar.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News