Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024, baik secara bulanan maupun tahunan. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024 mencapai US$ 16,247 juta, naik 1,86% dibandingkan Juni 2024 yang sebesar US$ 15,950 juta. Kenaikan lebih signifikan terlihat dalam perbandingan tahunan, dengan lonjakan 21,39% dari US$ 13,384 juta pada Juli 2023.
Secara kumulatif, ekspor Indonesia ke Israel selama Januari-Juli 2024 mencapai US$ 98,539 juta, meningkat dari periode yang sama tahun 2023 yang berjumlah US$ 92,446 juta.
Komoditas utama yang diekspor ke Israel meliputi: 1. Lemak dan minyak hewan/nabati 2. Berbagai produk kimia 3. Alas kaki 4. Mesin dan perlengkapan elektrik 5. Bahan kimia organik
Meski terjadi peningkatan, Amalia menekankan bahwa nilai ekspor ke Israel relatif kecil dibandingkan total perdagangan internasional Indonesia. Negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia tetap Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, dan beberapa negara ASEAN.
"Sekali lagi, negara tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah AS, Tiongkok, Jepang, India dan beberapa negara Asean," tegas Amalia.
Peningkatan ekspor ini terjadi di tengah situasi geopolitik yang kompleks, mengingat hubungan diplomatik Indonesia-Israel yang tidak resmi. Namun, data ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan tetap berlangsung meskipun dalam skala yang relatif kecil.