Berhubung dengan video yang baru-baru ini memanas di kanal YouTube MARWAN BLACK Channel, sebuah kisah hidup manusia biasa di Dusun Jatisari, Desa Campalok, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur mengundang perhatian pemirsa. Busairi, seorang pria dengan kehidupan serba pas-pasan, menjadi pusat perhatian karena uniknya kehidupan rumah tangganya bersama dua istri di rumah bambu sederhana.
Busairi, terlihat tenang di halaman rumahnya yang sederhana, duduk di kursi jadul yang tampak sudah menghitam oleh waktu. Di sini, dia sering menerima tamu, berbagi cerita dan berbincang tentang kehidupan.
Bagaimana bisa ia menjaga harmonisasi kehidupan antara dua istri dalam satu rumah? Inilah yang menjadi inti cerita Busairi. Menurutnya, kunci utamanya adalah tidak membedakan antara istri pertama dan kedua. Ia menyebut bahwa jika istri pertama salah, istri kedua harus bisa memaafkan dan begitu pula sebaliknya.
Dalam kehidupannya yang pas-pasan, Busairi umumnya mencari nafkah dari penjualan gorengan di acara-acara khusus. Ketika ditanya lebih lanjut, ia juga mengaku memiliki keahlian dalam bidang penyembuhan dan sering diminta oleh orang-orang di sekitarnya untuk membantu mereka.
Rumah Busairi, berdinding bambu dan berlantai tanah, adalah tempat tinggal bagi keluarga ini. Dengan dapur sederhana dan dua kasur bersebelahan untuk istri pertama dan kedua, tempat ini menjadi saksi dari kehidupan sehari-hari mereka.
Namun, meski hidup dalam keterbatasan, Busairi dan kedua istrinya mengelola kehidupan mereka dengan bijaksana dan harmonis. Setiap hari, mereka berbagi tugas dan penghasilan dengan adil. Busairi menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki ruang khusus, jadi mereka harus berbagi ruangan yang sama untuk beraktivitas.
Keunikan cerita Busairi tidak hanya berhenti di sini. Ia memberikan pesan kuat tentang bagaimana hidup dalam keterbatasan bisa tetap harmonis dan bahagia jika dibangun dengan cinta, pengertian, dan saling memaafkan.