Grace Mugabe, mantan Ibu Negara Zimbabwe, menjadi sorotan media internasional akibat gaya hidupnya yang kontroversial. Istri mantan Presiden Robert Mugabe ini terkenal dengan kebiasaan belanja mewahnya yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi rakyat Zimbabwe.
Media Reuters melaporkan bahwa Grace mendapat julukan "Gucci Grace" karena kegemarannya mengoleksi tas desainer dunia. Ia pernah menghabiskan dana hingga Rp 2 miliar dalam sekali belanja saat mengunjungi Paris, Prancis. Grace kerap memamerkan koleksi barang bermerek mahalnya di berbagai kesempatan, mengenakan pakaian mahal dan menenteng tas branded.
The Sun bahkan menjuluki Grace sebagai "wanita rakus dan tamak". Sebuah artikel tahun 2017 menyoroti bahwa kegagalan Robert Mugabe sebagai pemimpin tidak hanya disebabkan oleh kesombongan intelektual dan otoritarismenya, tetapi juga pengaruh istrinya yang serakah.
Grace Mugabe menikah dengan Robert pada tahun 1996. Posisinya sebagai istri presiden memberikannya kekuasaan dan akses yang jauh berbeda dari rakyat biasa, memudahkannya untuk mengumpulkan barang-barang mewah.
Gaya hidup hedon Grace menjadi semakin kontroversial mengingat kondisi rakyat Zimbabwe yang tengah mengalami kesulitan ekonomi dan keterpurukan. Kesenjangan yang mencolok ini memicu kemarahan rakyat, yang akhirnya berujung pada demonstrasi besar-besaran.
Protes masyarakat yang menyoroti gaya hidup mewah Grace menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada lengsernya Robert Mugabe dari jabatan presiden pada tahun 2017. Dengan demikian, status Grace sebagai ibu negara juga berakhir.
Kisah Grace Mugabe menjadi contoh ekstrem tentang bagaimana kekuasaan dan privilese dapat disalahgunakan, terutama di negara-negara berkembang. Gaya hidupnya yang kontras dengan penderitaan rakyat Zimbabwe menggambarkan masalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang sering terjadi di bawah kepemimpinan yang tidak bertanggung jawab.