Sebuah terobosan signifikan terjadi di bidang kedokteran di China, di mana sebuah rumah sakit telah menemukan urutan genetik baru untuk golongan darah langka P, dengan subtipe kelompok golongan darah P yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Penemuan ini muncul selama pemeriksaan rutin di Taixing People's Hospital di Taizhou, Provinsi Jiangsu, pada tahun lalu.
Baca Juga: 19+ Cara Membobol WiFi Tanpa Aplikasi, Ketahui Password Cepat & Mudah!
Hanya ada sekitar selusin kasus orang dengan golongan darah P di China yang terdokumentasi, angka yang bahkan lebih rendah dari satu dalam satu juta orang. Keberhasilan rumah sakit dalam menemukan urutan nukleotida atau subtipe yang baru ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang varian langka ini.
Urutan genetik yang ditemukan kemudian diserahkan ke Genbank, sebuah database akses terbuka yang dikelola oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional di Amerika Serikat. Pada bulan Desember, Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS mengumumkan bahwa nukleotida dalam sampel tersebut belum pernah terdeteksi sebelumnya di seluruh dunia, menambahkan dimensi baru pada penelitian genetika global.
Baca Juga: Cara Download Leyuan 233 APK Sakura School Simulator Versi China
Golongan darah P sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1927 dan dapat dikategorikan ke dalam lima subtipe, di antaranya P1, P2, P1k, P2k, dan P. Namun, golongan darah ini sering terabaikan dalam pemeriksaan rutin karena reagen yang umumnya digunakan untuk golongan darah ABO dan Rh tidak dapat mengidentifikasinya dengan baik.
Cao Guoping, seorang spesialis transfusi yang menemukan subtipe golongan darah ini, menjelaskan bahwa penemuan ini memiliki implikasi penting, terutama dalam mendeteksi golongan darah P secara dini. Ini memungkinkan pasien dengan golongan darah ini untuk mempersiapkan diri lebih baik ketika membutuhkan transfusi darah, yang hanya dapat dilakukan dengan jenis darah yang sama.
Baca Juga: Menilik Lebih Dekat Reward FF 2024 com, Beneran Bisa Menghasilkan Diamond Gratis?
"Golongan darah P hanya dapat menerima transfusi dari jenis yang sama, yang menjadi krusial terutama selama kehamilan. Keberadaan antibodi 'anti-Tja' pada perempuan dengan golongan darah ini dapat menyebabkan masalah serius seperti keguguran berulang dan kelahiran mati," ujar Cao, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post.
Sebagian besar populasi dunia termasuk dalam sistem golongan darah ABO dan Rh, namun, ada juga golongan darah lain yang jarang ditemui seperti sistem antigen Hh/Bombay serta golongan darah P. Selain itu, golongan darah Rh null, yang dikenal sebagai golongan darah 'emas', juga menarik perhatian karena tidak mengandung antigen Rh dalam sel darah merahnya. Penemuan ini menunjukkan pentingnya terus menjelajahi dan memahami keragaman genetika manusia untuk penanganan kesehatan yang lebih baik di masa depan.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Bacaan Menarik Lainnya