Kamu pasti tak bisa mengelak dari kenyataan bahwa teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan sosial kita. Anak-anak pun tak luput dari pengaruh gadget yang telah menjamur di sekitar mereka. Inilah yang mendorong Cefi Heriansyah untuk merintis bisnis mainan edukasi sejak tahun 2020.
Celukba, merek dagang yang diusung oleh Cefi, memiliki makna yang dalam: Celengan Lukis Kreasi Anak Bangsa. Dibalik brand yang digagas oleh Cefi, terselip semangat untuk memberikan alternatif bermain yang lebih bermanfaat bagi anak-anak.
Cefi berbagi bahwa keputusannya membangun bisnis mainan anak Celukba dipicu oleh tiga alasan kuat. Pertama, kegelisahan melihat anak-anak terlalu asyik dengan gawai meskipun ketergantungan pada teknologi tampaknya tak terhindarkan. Kedua, hobinya dalam seni lukis sejak kecil, serta pengalamannya sebagai pengajar, membuatnya semakin yakin akan pentingnya pendidikan anak-anak melalui mainan. Semua faktor inilah yang menjadi awal mula terciptanya Celukba by Saung's Art Gallery.
Lebih lanjut, Cefi menjelaskan bahwa pengalaman mengajar di sekolah dasar dan PAUD, serta hobi seni lukisnya, telah memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai manfaat mainan celengan lukis bagi perkembangan anak. Mainan ini tidak hanya melatih motorik anak, namun juga meningkatkan rasa percaya diri, menjadi sarana relaksasi, serta memperkuat ikatan antara anak dan orangtua di tengah kesibukan mereka.
Untuk memulai usahanya, Cefi menginvestasikan modal sebesar Rp 600 ribu pada tahun 2020 untuk keperluan pembuatan molding. Menariknya, Cefi percaya bahwa keterbatasan modal tak boleh menjadi penghalang untuk memulai usaha. Ia yakin bahwa kreativitasnya bersama dengan sedikit modal dapat membawa Celukba jauh.
Selain itu, Cefi juga membuka sebuah workshop di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Meskipun tempatnya tidak terlalu luas, Cefi rajin mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak secara gratis.
Dalam proses produksi, Cefi dibantu oleh lima orang anak muda di daerahnya. Setiap bulannya, mereka mampu memproduksi sebanyak 1.000 pcs mainan celengan lukis. Namun, tantangan muncul saat musim hujan tiba, karena proses pengeringan produk masih mengandalkan sinar matahari.
Cefi juga pernah mengalami kerugian besar akibat ulah nakal ekspedisi saat mengirim barang ke Bandung. Barang yang telah di packing dengan rapi, tiba di konsumen dengan kondisi yang jauh dari baik. Meskipun demikian, hal ini tak menghentikan langkahnya.
Dari segi pendapatan, Cefi berhasil meraih omzet antara Rp 15 hingga 30 juta per bulan. Untuk masa depannya, Cefi berencana untuk mengembangkan produk dengan tema khas dari daerah tertentu, seperti karakter ondel-ondel dari Jakarta.
Dibalik perjuangan dan kerja keras Cefi, tergambar semangat untuk memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan anak-anak, serta merintis bisnis yang tak hanya menguntungkan, namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.