Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan munculnya unggahan yang menarasikan bahwa Islam di Indonesia dianggap mudah dibodohi.
Unggahan tersebut pertama kali diposting oleh akun X (dulu dikenal sebagai Twitter) dengan nama @Tita83079013 yang menyertakan sebuah tangkapan layar berita dari portal berita ANTARA.
Postingan tersebut viral dan mengundang berbagai reaksi dan mencapai lebih dari 2,5 juta tayangan, disertai 1.500 komentar dan disukai oleh lebih dari 58.000 akun.
Namun, di balik viralnya unggahan itu, muncul pertanyaan besar: apakah informasi tersebut benar adanya?
Apakah ANTARA, salah satu kantor berita terkemuka di Indonesia, benar-benar mempublikasikan artikel dengan judul kontroversial tersebut?
Penelusuran Fakta
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, tidak ditemukan satu pun artikel di situs resmi ANTARA yang memuat judul seperti yang dibagikan oleh akun X tersebut.
Judul asli artikel yang diduga telah diubah itu ternyata berbunyi "Bahasa Indonesia Diminati Warga Arab Saudi".
Artikel tersebut berisi tentang tingginya minat warga Arab Saudi dalam mempelajari bahasa Indonesia, bukan tentang isu-isu terkait Islam di Indonesia.
Dengan demikian, jelas bahwa tangkapan layar yang viral itu telah disunting oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Unggahan ini tergolong hoaks, dengan judul artikel yang dimanipulasi untuk menyesatkan pembaca.
Tanggapan Resmi dari ANTARA
Menanggapi isu ini, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Irfan Junaidi, segera memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa ANTARA tidak pernah menerbitkan artikel dengan judul yang mengandung narasi seperti yang disebarkan di media sosial tersebut.
Irfan juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang berasal dari sumber yang meragukan atau tidak jelas.
"Kami minta masyarakat untuk berhati-hati setiap menerima informasi, terutama yang terlihat aneh atau tidak masuk akal. ANTARA selalu berkomitmen untuk menyajikan berita yang valid dan sesuai kenyataan," jelasnya dalam pernyataan resmi pada Minggu, (22/9/2024).
Lebih lanjut, Irfan menyarankan agar jika ada informasi yang mencatut nama ANTARA dan terdengar meragukan, masyarakat dapat langsung memeriksa kebenaran informasi tersebut melalui situs resmi ANTARA.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang diterima memang akurat dan tidak dipalsukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.