Raffi Ahmad, selebritas ternama Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand pada 28 September 2024. Gelar tersebut diberikan atas kontribusinya dalam bidang Event Management dan Global Digital Development.
Melalui akun Instagram pribadinya, Raffi mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Ia mendedikasikan penghargaan tersebut kepada Allah SWT serta orang-orang yang telah berperan penting dalam perjalanan kariernya.
Namun, penganugerahan gelar ini memicu kontroversi di kalangan warganet, terutama di platform X. Banyak yang mempertanyakan kelayakan Raffi menerima gelar tersebut dan kredibilitas institusi pemberinya.
Investigasi yang dilakukan oleh seorang warganet bernama @IbrahimNiar mengungkap fakta mengejutkan. Niar mendatangi alamat UIPM di Bangkok dan menemukan bahwa lokasi tersebut adalah sebuah hotel, bukan kampus seperti yang tercantum di situs resmi UIPM.
"Sampe masuk dan tanya ke resepsionis terkait kebenaran alamat di website UIPM. Ternyata bukan kampus," ungkapnya.
"Jadi yang bener office kampusnya ada di Bangkok atau Bekasi atau Russia atau US atau semuanya a @RaffiAhmadLagi?" tanya Niar.
Lebih lanjut, penelusuran Republika.co.id mengungkap bahwa UIPM memiliki "kantor" di Bekasi, yang ternyata hanya berupa virtual office di Plaza Summarecon. UIPM mengklaim terakreditasi oleh UAPCU di London dan berwenang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh di Indonesia.
Kejanggalan lain terungkap dari metode pendaftaran mahasiswa baru UIPM yang menggunakan Google Form. Institusi ini menawarkan berbagai gelar, mulai dari S1 hingga Profesor Kehormatan, yang bisa dipilih langsung oleh calon mahasiswa.
Akun Instagram resmi UIPM juga menimbulkan kecurigaan dengan jumlah pengikut yang minim dan konten yang tidak mencerminkan aktivitas akademik. Unggahan di akun tersebut didominasi oleh kata-kata motivasi dan flyer, dengan satu unggahan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri.
Kontroversi ini memicu perdebatan di kalangan netizen mengenai kredibilitas gelar kehormatan dan institusi yang memberikannya. Banyak warganet yang menganggap UIPM sebagai lembaga abal-abal yang memperjualbelikan gelar akademik. Kalau menurut kamu sendiri bagaimana, geng?