Website Revolusi Mental Nggak Sampai 140 M, Tapi Cuma... Wow! 200 Juta Rupiah!

Ditulis oleh JuLi Andrian - Saturday, 29 August 2015, 17:30
Baru-baru ini, ada klarifikasi dari Kemenko PMK, loh! Ternyata website Revolusi Mental nggak sampai 140 M, tapi cuma... Wow! 200 juta rupiah!

Beberapa waktu lalu, Jaka kan sempet bikin artikel tentang website Revolusi Mental. Kamu udah baca belom? Kalau belom, baca dulu nih artikelnya: Revolusi Mental, Website Cupu Seharga 140 Miliar Rupiah!. Ada update baru, loh. Website Revolusi Mental nggak sampai 140 M, tapi cuma... Wow! 200 juta rupiah!

BACA JUGA

    Jaka sama sekali nggak ada sentimen pribadi sama pemerintahan yang sekarang. Suer dah! Jaka juga dapet informasinya dari hasil riset berbagai media, dan sedikit investigasi pribadi. Baru-baru ini, ada klarifikasi dari Kemenko PMK. Anggaran untuk website tersebut ternyata "hanya" 200 juta rupiah, yang akan digunakan untuk biaya pemeliharaan selama satu tahun. Kemudian website tersebut dibuat menggunakan dana yang sudah ada di Kemenko PMK, yaitu sebesar 20 juta rupiah.

    Tapi jujur, Jaka masih ngerasa ada yang ngeganjel nih. Dengan biaya pembuatan sebesar 20 juta rupiah, serta biaya pemeliharaan total 200 juta rupiah, apakah mungkin website-nya mengalami down? Harusnya TIDAK! Jaka nggak mau menyalahkan siapa-siapa. Cuma karena JalanTikus yang bergerak di bidang website, boleh dong Jaka mengkritisi secara teknis. Ini nih gambarannya.

    Menggunakan Layanan Share Hosting

    Ini nih yang belum bisa Jaka terima. Sebagai website pemerintah yang bermanfaat, pastinya Revolusi Mental akan memiliki banyak pengunjung. Terus kenapa sih harus pakai layanan share hosting yang murah meriah yang paling mahalnya cuma Rp 690.000 sebulan? Dengan dana cukup besar, harusnya website ini bisa menggunakan layanan dedicated server. Bahkan kalau dananya 200 juta atau lebih, mestinya bisa beli server sendiri tuh. Dan tentunya dengan private IP address.

    Tampilan dan Desain Website

    Ini juga sempat Jaka bahas kemarin. Jujur Jaka menyayangkan tampilan dan desain website yang nggak terlihat elegan. Bahkan ada pembaca yang bilang, tampilannya mirip sama tugas sekolah anak SMK. Pakai CMS gratisan dari WordPress, dan yang bikin miris adalah code style CSS-nya copas dari website Barack Obama. Duh, kesannya nggak kreatif dan nggak bisa bikin sendiri gitu loh!

    Sebagai warga negara yang baik, Jaka sepenuhnya mendukung proyek pembuatan website ini. Karena Jaka yakin, nantinya website ini pastinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama para pengguna internet. Jadi, selama website ini masih dalam status perbaikan, kita tunggu saja semoga nanti hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan.

    Kalau kamu punya pendapat, saran, dan informasi lain, silakan tulis pada kolom comment di bawah ini.

    Artikel Menarik Lainnya

    Kembali Keatas