Bulan Sutena 8 menit ternyata masih terus menjadi perbincangan hangat. Banyak penguna TikTok dan X yang masih memburu link video tersebut. Berbagai kata kunci terkait masih banyak dicari meskipun Bulan sudah melakukan klarifikasi.
Bulan Sutena dengan tegas menyatakan bahwa dirinya bukanlah sosok yang ada dalam video yang beredar. Menurutnya, wajahnya telah diedit dan ditempelkan menggunakan teknologi digital untuk menciptakan kesan seolah-olah ia terlibat dalam adegan tidak pantas tersebut.
"Video itu jelas bukan saya. Wajah saya hanya diedit," ujar Bulan Sutena dalam pernyataan resminya di media sosial.
Meskipun sudah ada klarifikasi langsung dari Bulan Sutena, ketertarikan publik terhadap video tersebut tetap tinggi.
Profil Singkat Bulan Sutena
Bulan Sutena dikenal sebagai kreator konten sukses yang mulai mendapat perhatian publik setelah membawakan ulang lagu Terpesona. Lahir di Bali pada 14 Mei 2004, ia kini memiliki lebih dari 9,6 juta pengikut di TikTok, menjadikannya salah satu selebgram dan influencer muda yang berpengaruh.
Di tengah popularitasnya yang terus meningkat, Bulan Sutena kini menghadapi tantangan besar akibat beredarnya video yang diduga hasil manipulasi AI tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa teknologi digital dapat digunakan secara tidak bertanggung jawab, sehingga penting bagi publik untuk lebih kritis dalam mengonsumsi informasi yang tersebar di dunia maya.
Viral di TikTok, Waspada Link Penipuan
Sejumlah akun di TikTok, seperti @bulan_sutenavirl dan @bulan.sutena.B10, turut meramaikan isu ini dengan mengunggah konten bernuansa sindiran yang mengaitkan nama Bulan Sutena. Unggahan mereka pun menarik perhatian, mendapatkan ribuan views dan interaksi dari pengguna lainnya.
Di sisi lain, warganet diingatkan untuk lebih berhati-hati terhadap tautan video yang beredar. Banyak di antaranya hanya berisi scam atau modus penipuan digital yang bertujuan mencuri data pribadi atau merugikan pengguna.
Untuk menghindari link penipuan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Jangan klik tautan mencurigakan, terutama yang dikirim oleh akun tidak dikenal.
- Periksa URL dengan teliti, pastikan domainnya resmi dan bukan tiruan.
- Gunakan perangkat lunak keamanan, seperti antivirus atau ekstensi peramban yang dapat mendeteksi situs berbahaya.
- Hindari memberikan informasi pribadi, seperti nomor telepon atau data keuangan, di situs yang tidak terpercaya.
- Laporkan tautan berbahaya kepada platform media sosial atau pihak berwenang untuk mengurangi penyebarannya.
Kejadian ini menunjukkan betapa cepatnya informasi menyebar di era digital, sekaligus mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam memilah berita. Di tengah maraknya penyalahgunaan teknologi, penting bagi pengguna internet untuk tetap kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau konten manipulatif yang beredar.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News