Seri iPhone 16 baru saja diluncurkan pada awal September 2024, namun hanya sebulan setelah peluncurannya, gawai flagship ini sudah mengalami pemangkasan harga. Diskon yang diberikan pun tidak tanggung-tanggung, mencapai 1.600 yuan atau sekitar Rp 3,4 juta.
Langkah ini diduga sebagai upaya Apple untuk meningkatkan minat pembelian konsumen, khususnya di pasar China, yang dikenal sangat kompetitif.
Potongan harga besar ini hadir jelang festival belanja terbesar Single's Day 11.11, di mana Apple berupaya memanfaatkan momen tersebut untuk mendongkrak penjualan. Salah satu platform e-commerce terbesar di China, Tmall, menawarkan voucher sebesar 500 yuan (sekitar Rp 1,1 juta) untuk semua model iPhone 16.
Harga resmi iPhone 16 di sana dimulai dari 5.499 yuan (sekitar Rp 12 juta) untuk model reguler, hingga 9.499 yuan (sekitar Rp 20,7 juta) untuk varian Pro Max.
Selain itu, Tmall menambahkan subsidi sebesar 1.100 yuan (sekitar Rp 2,4 juta), sehingga total diskon yang dapat dinikmati konsumen mencapai 1.600 yuan. Ini menjadikan iPhone 16 lebih terjangkau, yang diharapkan mampu menarik lebih banyak pembeli.
Selain Tmall, platform lain seperti JD.com juga menawarkan diskon serupa. JD memberikan tambahan keuntungan berupa langganan gratis AppleCare+ selama satu tahun untuk pembeli model reguler dan Plus.
Di sisi lain, Pinduoduo, yang sebelumnya sudah memberikan diskon pra-peluncuran, kini juga menurunkan harga iPhone 16 Pro Max 256GB menjadi 9.199 yuan (sekitar Rp 20 juta).
Walaupun diskon besar diberikan, peluncuran iPhone 16 di China tak lepas dari kritik pengguna. Beberapa netizen menyebut fitur Apple Intelligence yang dijanjikan belum dapat langsung digunakan saat perangkat dibeli. Fitur ini baru akan tersedia melalui pembaruan perangkat lunak yang dijadwalkan beberapa waktu mendatang. Selain itu, sebagian konsumen menilai bahwa ponsel lokal seperti Huawei dan Xiaomi kini menawarkan spesifikasi yang lebih canggih dibandingkan iPhone 16.
Apple tampaknya sadar bahwa pasar China sangat penting bagi perusahaan, mengingat negara ini merupakan salah satu pasar smartphone terbesar di dunia. Penjualan iPhone 15 tahun lalu mengalami penurunan di China, yang berdampak pada penjualan global Apple. Dengan strategi diskon ini, Apple berharap dapat menarik lebih banyak pembeli dan memulihkan angka penjualannya di pasar tersebut.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News