Pertama Kalinya Gurun Sahara Banjir setelah 50 Tahun Kekeringan Memakan Korban Jiwa

Ditulis oleh Aurelia Lois - Monday, 14 October 2024, 12:55
Kejadian langka sampai di notice NASA, Gurun Sahara banjir setelah 50 tahun kekeringan dan memakan korban jiwa. Simak alasannya di sini.

Gurun Sahara, yang dikenal sebagai salah satu daerah paling kering di planet ini, mengalami fenomena tak terduga. Banjir yang terjadi di Maroko ini adalah momen langka yang belum pernah terjadi selama setengah abad. Hal ini terjadi akibat curah hujan lebat yang berlangsung selama dua hari di bulan September.

Menurut laporan terbaru, pemerintah Maroko mengonfirmasi bahwa banjir ini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade. Di Desa Rabat bagian tenggara Maroko, hujan mencapai 101,6 milimeter dalam satu hari.

Volume tersebut menandai intensitas hujan yang sangat luar biasa untuk wilayah tersebut. Biasanya, curah hujan tahunan di kawasan ini tidak melebihi 254 milimeter, sehingga kehadiran badai tersebut mengejutkan banyak penduduk.

Kejadian Mencolok di Gurun Sahara sampai Terlihat oleh NASA

Salah satu dampak paling mencolok dari hujan ini adalah Danau Iriqui, yang terletak di antara Zagora dan Tata. Setelah selama 50 tahun mengalami kekeringan, danau ini tiba-tiba terisi penuh air, bahkan dapat terlihat dari citra satelit yang diambil oleh NASA. Alasan gurun Sahara banjir tidak lain adalah hujan deras yang datang setelah enam tahun berturut-turut mengalami kekeringan.

Houssine Youabeb, seorang ahli meteorologi dari Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko, mengungkapkan, "Sudah 30 hingga 50 tahun sejak terakhir kali kami mendapatkan hujan sebanyak ini dalam waktu yang singkat." Menurutnya, badai ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap iklim di Maroko, mengingat peningkatan kelembaban di atmosfer.

Namun, di balik keindahan fenomena alam ini, ada sisi gelap. Banjir yang terjadi menewaskan 20 orang di Maroko dan Aljazair, serta merusak produksi tanaman pangan. Selain itu, banyak daerah yang terendam, menyebabkan penduduk setempat terpaksa menghadapi tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun badai ini telah memberikan pasokan air yang sangat dibutuhkan di daerah yang sering mengalami kekeringan, efek jangka panjang dari curah hujan ini masih belum dapat diprediksi. Badan penanggulangan bencana lokal kini tengah melakukan evaluasi untuk memahami lebih jauh tentang dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini.

Dengan fenomena pertama kalinya gurun Sahara banjir dalam 50 tahun ini, banyak yang bertanya-tanya apakah ini menandakan perubahan iklim yang lebih luas. Masyarakat global semakin menyadari bahwa peristiwa cuaca ekstrem seperti ini bukan lagi hal yang jarang.

ADVERTISEMENT

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Kembali Keatas