Dikira Hilang, Lempeng Purba Misterius Berusia 120 Juta Tahun Ditemukan di Kalimantan

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Friday, 27 September 2024, 16:04
Bagian bumi yang hilang aja ditemuinnya di Indonesia. Duh, lama-lama percaya juga nih kalau makam Hitler adanya di Garut 🥲

Para ilmuwan telah mengungkap penemuan menakjubkan di Kalimantan, Indonesia. Sisa-sisa purba dari bagian Bumi yang telah lama hilang, diperkirakan berusia 120 juta tahun, berhasil diidentifikasi di wilayah tersebut. Penemuan ini menambah daftar panjang temuan baru tentang planet kita, mulai dari benua-benua yang telah hilang selama ratusan tahun hingga lautan tersembunyi di bawah kerak Bumi.

Suzanna van de Lagemaat, ahli geologi pascasarjana dari Utrecht University, Belanda, bersama pembimbingnya, Douwe van Hinsbergen, menemukan bukti keberadaan lempeng tektonik kuno bernama Pontus. Awalnya, mereka mengira sedang mengamati peninggalan lempeng yang sudah dikenal. Namun, analisis lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan.

"Penelitian laboratorium magnetik kami pada batuan tersebut menunjukkan bahwa temuan ini berasal dari tempat yang jauh di utara, dan pasti merupakan sisa-sisa lempeng yang berbeda dan sebelumnya tidak diketahui," ungkap Van de Lagemaat.

Gerhana Matahari Cincin 2 Oktober 2024, Apakah Terlihat Di Indonesia?
Pasti banyak momen menarik yang bisa diabadikan saat gerhana! Sayang banget kejadiannya dini hari, orang luar negeri beruntung deh. 📷✨
LIHAT ARTIKEL

Berdasarkan rekonstruksi, para peneliti memperkirakan lempeng Pontus berukuran sekitar seperempat luas Samudra Pasifik. Lempeng ini membentuk bagian dari kerak dunia sebelum terpecahnya superbenua Pangea, sekitar 160 juta tahun lalu. Pontus diperkirakan terletak di bawah lautan luas yang memisahkan Eurasia dan Australia pada masa itu.

Seiring berjalannya waktu dan terpisahnya Pangea, lempeng Pontus diyakini telah "ditelan" oleh lempeng lain. Proses ini membawa wilayah seperti Filipina dan Kalimantan ke lokasi mereka saat ini.

Penelitian Van de Lagemaat berfokus pada kawasan kompleks aktivitas lempeng tektonik yang dikenal sebagai Junction Region atau Kawasan Persimpangan. Area ini membentang dari Jepang hingga Selandia Baru, mencakup Kalimantan, Filipina, dan Papua Nugini.

Hasil penelitian ini memungkinkan Van de Lagemaat untuk membuat video rekonstruksi berdurasi 36 detik. Video tersebut menggambarkan pergerakan lempeng tektonik sejak zaman dinosaurus hingga era modern.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

ADVERTISEMENT
Kembali Keatas