Oksigen di Bumi Hilang Selama 5 Detik, Kulit Terpanggang hingga Telinga Manusia Meledak Sekejap!

Ditulis oleh Azhar Ilyas - Tuesday, 24 September 2024, 11:28
5 detik memang waktunya yang singkat, tapi gimana kalau selama itu Bumi tak ada oksigen? Awas, telingamu bisa langsung meledak!

Oksigen merupakan unsur vital yang menopang kehidupan di Bumi. Namun, pernahkah kamu membayangkan apa yang akan terjadi jika oksigen menghilang selama lima detik?

Menurut laporan dari News Nation, dikutip pada Selasa (24/09), dunia akan mengalami perubahan yang dramatis dalam rentang waktu yang sangat singkat ini. Tanpa oksigen, semua makhluk hidup tanaman, hewan, hingga manusia akan terancam.

Kemungkinan Terburuk Oksigen Hilang dari Bumi

Meski lima detik terdengar sepele, dampaknya sangat besar. Jika manusia terpapar sinar Matahari tanpa oksigen, mereka akan mengalami sengatan panas yang ekstrem. Hilangnya oksigen juga berarti lapisan ozon yang melindungi kita dari sinar ultraviolet Matahari akan lenyap.

Selain itu, penurunan tekanan udara dapat menyebabkan telinga bagian dalam manusia meledak. Dalam skenario ini, Bumi akan berubah menjadi tempat yang sangat berbahaya.

Bangunan, bendungan, dan infrastruktur lain yang terbuat dari beton akan runtuh seketika. Hal ini karena oksigen berperan penting sebagai agen pengikat dalam proses pembuatan beton. Proses pembakaran, termasuk di kendaraan, akan terhenti, dan moda transportasi bertenaga bahan bakar fosil akan berhenti beroperasi.

Pesawat yang terbang tinggi akan jatuh, dan kendaraan yang menggunakan bensin atau solar akan mati di tengah jalan. Langit yang biru akan berganti menjadi gelap gulita.

Tak hanya itu, kerak bumi yang mengandung 45 persen oksigen akan runtuh, memicu semua yang ada di permukaan terjun bebas ke dalam kegelapan.

Apakah Oksigen di Bumi Bisa Habis?

Menurut Science Alert, dalam waktu satu miliar tahun, atmosfer Bumi diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan dalam kandungan oksigen, sehingga tidak lagi dapat mendukung kehidupan kompleks.

ADVERTISEMENT

Kazumi Ozaki dari Universitas Toho, Jepang, bersama Chris Reinhard dari Institut Teknologi Georgia, Atlanta, telah melakukan pemodelan terhadap sistem iklim, biologi, dan geologi Bumi untuk memprediksi perubahan atmosfer yang akan terjadi.

Mereka mencatat bahwa meskipun atmosfer Bumi akan memiliki tingkat oksigen yang tinggi selama miliaran tahun, kondisi ini akan berbalik drastis, mirip dengan Peristiwa Oksidasi Besar yang terjadi sekitar 2,4 miliar tahun lalu.

Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan suhu matahari seiring bertambahnya usia, yang akan menghasilkan lebih banyak energi.

Peneliti juga menghitung bahwa peningkatan suhu ini akan mengakibatkan penurunan kadar karbon dioksida di atmosfer, karena CO2 berperan dalam menyerap panas dan kemudian terurai.

Ozaki dan Reinhard memperkirakan, dalam satu miliar tahun ke depan, kadar karbon dioksida akan menurun begitu drastis sehingga organisme fotosintetik, termasuk tumbuhan, tidak akan mampu bertahan dan menghasilkan oksigen.

Baca artikel dan berita menarik lainnya dari JalanTikus di Google News

Kembali Keatas