Kiamat Baru Bumi: Pintu Gerbang Neraka di Siberia Terus Menganga, Memunculkan Virus Zombie?

Ditulis oleh Aurelia Lois - Thursday, 12 September 2024, 21:30
Tak hanya di film, virus zombie benar-benar ada! Ditemukan di es Siberia yang mencair akibat perubahan iklim. Ulah manusia?

Fenomena mengerikan yang disebut sebagai kiamat baru Bumi kini menjadi sorotan dunia. Kawah besar Batagaika di Pegunungan Chersky, Siberia, semakin luas akibat mencairnya lapisan es bawah tanah. Dijuluki sebagai pintu gerbang neraka (Gateway to Hell), perluasan kawah ini mencapai 35 juta kaki kubik setiap tahunnya, yang memicu kekhawatiran tentang kiamat baru Bumi.

Perubahan iklim berperan besar dalam mempercepat pencairan permafrost yang mengakibatkan semakin parahnya ekspansi kawah ini. Saat ini, panjang kawah Batagaika sudah mencapai 1 kilometer dengan lebar 800 meter di titik terluasnya, dan pertumbuhannya semakin cepat setiap tahun. Para ilmuwan menyebut, selama suhu Bumi terus meningkat, ancaman kiamat baru Bumi akan semakin mendekat.

Meski disebut kawah, Batagaika sebenarnya adalah depresi termokarst, yaitu lubang besar yang terbentuk akibat keruntuhan tanah setelah mencairnya lapisan es. Fenomena ini pertama kali muncul pada tahun 1991, ketika sebagian besar lereng bukit runtuh karena lapisan es yang mencair. Selama kiamat baru Bumi terus berlangsung, lapisan permafrost yang mencair tidak lagi bisa menahan tanah di atasnya, sehingga mempercepat perluasan kawah.

Lebih mengerikan lagi, pencairan permafrost ini juga dapat memicu kebangkitan virus-virus kuno yang selama ribuan tahun terperangkap dalam es. Tahun lalu, para ilmuwan menemukan virus 'zombie' berusia 48.500 tahun di lapisan es Arktik yang mencair, sebuah pertanda buruk bagi masa depan Bumi. Virus ini membuktikan bahwa dampak perubahan iklim tidak hanya pada ekosistem, tapi juga pada kesehatan global, mempercepat prediksi kiamat baru Bumi.

Ketika lapisan es terus mencair, material organik yang sebelumnya membeku mulai terurai, melepaskan karbon dioksida dan metana ke atmosfer. Hal ini memperparah pemanasan global dan mempercepat siklus krisis iklim yang berujung pada kiamat baru Bumi. Para peneliti juga memperingatkan bahwa ekspansi pintu gerbang neraka Batagaika akan semakin sulit dikendalikan jika langkah-langkah pencegahan perubahan iklim tidak segera diambil.

Batagaika memperlihatkan kepada dunia bahwa kiamat baru Bumi bukan sekadar teori, melainkan sebuah realitas yang sedang berlangsung. Jika pencairan permafrost terus berlanjut, ancaman terhadap ekosistem global dan kesehatan manusia akan semakin besar. Kita harus segera bertindak untuk menghentikan skenario kiamat baru Bumi ini sebelum terlambat.

Kembali Keatas