Kerap Ditemukan Masyarakat, Berapa Harga Jual Meteor Jatuh dan Bagaimana Cara Menjualnya?

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Wednesday, 04 September 2024, 17:56
Nemu meteorit bisa dibilang rezeki nomplok karena harga jualnya yang tinggi, geng. Kepoin dulu aja, siapa tau besok nemu 🤣

Para ilmuwan Afrika Selatan baru-baru ini memamerkan sebuah meteorit yang ditemukan di Gqeberha, Afrika Selatan, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (3/9). Meteorit ini dilaporkan jatuh di provinsi Eastern Cape pada bulan lalu.

Menurut laporan Reuters, warga setempat melaporkan melihat cahaya biru-putih dan jingga yang terang di langit pada 25 Agustus. Fenomena tersebut disertai suara ledakan dan getaran yang terasa di tanah.

Pecahan meteorit langka yang sementara diberi nama "Meteorit Nqweba" ini memiliki berat kurang dari 90 gram dan diameter kurang dari 5 cm. Nama tersebut diambil dari kota tempat meteorit ini ditemukan.

Meteorit ini pertama kali ditemukan oleh Eli-z du Toit, seorang gadis berusia 9 tahun, saat sedang bermain di rumah kakek-neneknya di Nqweba. Ia menemukan batu hitam mengkilap dengan bagian dalam berwarna abu-abu muda, menyerupai beton, yang tampaknya jatuh dari langit. Eli-z kemudian memberikannya kepada ibunya, yang kemudian menyerahkannya kepada para ilmuwan.

Para ilmuwan dari Wits, Universitas Nelson Mandela, dan Universitas Rhodes mengonfirmasi bahwa "Meteorit Nqweba" termasuk dalam kelompok meteorit achondritic yang langka, khususnya jenis Howardite-Eucrite-Diogenite (HED).

Harga Meteor di Pasar Internasional

Harga meteorit di pasar internasional sangat bervariasi, tergantung pada jenis, ukuran, dan kondisi batuan tersebut. Meteorit seperti Fukang dan Mata Air, misalnya, bisa mencapai harga miliaran hingga puluhan miliar rupiah. Sebagai contoh, Meteorit Fukang pernah dijual seharga 1,7 juta atau sekitar Rp28 miliar, sementara Meteorit Mata Air dihargai sekitar 511.000 atau Rp8,43 miliar.

Contoh lainnya adalah Josua Hutagalung dari Sumatera Utara, yang berhasil menjual meteorit CM 1/2 Chondrite dengan harga Rp 14,1 juta per gram. Jika meteorit seberat 1,8 kilogram miliknya dijual dengan harga tersebut, total pendapatannya bisa mencapai sekitar Rp 26 miliar.

Cara Menjual Meteor Secara Efektif

Bagi kamu yang menemukan meteorit, langkah pertama adalah memastikan keaslian batuan tersebut. Meteorit memiliki ciri-ciri fisik yang unik, seperti warna hitam kecokelatan, berat yang lebih tinggi dari batu biasa, dan daya magnetis.

ADVERTISEMENT

Setelah memastikan keaslian meteorit, bawalah batuan tersebut ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut. Pengujian ini akan membantu mengidentifikasi jenis meteorit dan menentukan nilainya di pasar.

Untuk menjual meteorit, ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih. Kamu bisa menjualnya langsung kepada kolektor atau melalui lelang, baik secara online maupun offline. Pastikan juga untuk mematuhi regulasi lokal terkait penjualan batuan antariksa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Meteor

Beberapa faktor mempengaruhi harga meteorit di pasar, termasuk jenis, ukuran, dan kondisi batuan. Jenis meteorit seperti pallasit yang mengandung mineral olivin memiliki nilai yang lebih tinggi. Selain itu, meteorit dengan sejarah atau asal yang langka juga bisa meningkatkan nilai jualnya.

Kondisi meteorit juga menjadi pertimbangan penting. Batu yang utuh dan tidak mengalami kerusakan besar akan memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah terpecah atau rusak. Ukuran meteorit juga bisa mempengaruhi harga, loh. Meteorit yang lebih besar umumnya lebih bernilai tinggi.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Kembali Keatas