Cacar Monyet: Gejala dan Asal-usul Penamaan Penyakit

Ditulis oleh Azhar Ilyas - Thursday, 22 August 2024, 13:38
WHO menggantinya menjadi sebutan mpox, tetapi penamaan cacar monyet sudah terlanjur menempel. Ini asa-usul nama penyakit cacar monyet.

Cacar monyet merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus yang memiliki kemiripan dengan virus penyebab cacar. Meski demikian, penyakit ini sebenarnya telah diidentifikasi oleh para ilmuwan sejak tahun 1958.

Penyakit ini umumnya ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Afrika Barat. Namun, baru-baru ini kembali muncul di sejumlah negara di luar Afrika.

Asal-usul Penamaan "Cacar Monyet"

Sebagai penyakit menular, cacar monyet dapat menyebar baik melalui hewan maupun manusia. Penularan tidak hanya terjadi dari primata ke manusia, tetapi juga dapat terjadi melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi, seperti tikus dan tupai.

Melansir cdc.gov, penyakit "cacar monyet" atau "monkeypox" mendapatkan namanya dari penemuan awalnya pada tahun 1958. Kala itu terjadi wabah penyakit mirip cacar di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.

Penyakit ini disebut "cacar monyet" karena asal-usulnya dari monyet, meskipun sumber penyakit ini tetap tidak diketahui dengan pasti. Kasus pertama penyakit ini yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Pada tahun 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengganti nama penyakit ini untuk mematuhi pedoman penamaan penyakit yang lebih modern. Istilah cacar monyet akhirnya diganti dengan sebutan mpox oleh WHO sejak November 2022.

Pedoman tersebut mengarahkan agar nama penyakit tidak menyinggung kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis tertentu.

Selain itu, pergantian mama bertujuan meminimalkan dampak negatif yang tidak perlu terhadap perdagangan, perjalanan, pariwisata, atau kesejahteraan hewan.

ADVERTISEMENT

Cacar Monyet di Indonesia

Kasus cacar monyet pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 20 Agustus 2022. Selanjutnya, pada 13 Oktober 2023, pemerintah melaporkan kembali kemunculan kasus baru.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, dalam konferensi pers pada 26 Oktober 2023, tercatat hingga saat ini ada 14 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia.

Dari 14 kasus tersebut, mayoritas penderitanya berusia 25-29 tahun, yaitu sebanyak 64 persen, sementara 36 persen lainnya berada pada rentang usia 30-39 tahun.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet memiliki kemiripan dengan cacar air, namun umumnya lebih ringan.Tanda-tanda penyakit ini biasanya muncul dalam 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus.

Baca artikel dan berita menarik lainnya dari JalanTikus di Google News

Kembali Keatas