Pasar kripto kembali dilanda guncangan hebat saat harga Bitcoin hari ini merosot tajam. Tak cuma itu, Ethereum juga mengalami penurunan drastis di awal Agustus 2024. Penurunan ekstrim tersebut menandai titik terendah kedua aset digital terbesar dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Faktor utama di balik penurunan harga adalah meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat. Para investor, yang semakin khawatir akan ketidakstabilan ekonomi global, memilih beralih ke aset-aset "aman" seperti emas sebagai bentuk perlindungan portofolio.
Bitcoin, yang sering dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, justru ikut terdampak oleh sentimen negatif pasar. Harga mata uang kripto ini anjlok lebih dari 20% dari puncaknya pada bulan Maret.
Melansir dari Reuters, harga Bitcoin hari ini merosot ke US$53.091, masuk ke fase terendah sejak akhir Februari yang mencapai US$54.112. Sementara, Etherum ikut merosot ke level terlemahnya sejak pertengahan Januari dan terakhir turun 16 persen ke US$2.300.
Tony Sycamore, seorang analis pasar, menyatakan bahwa kejadian ini adalah pengingat kuat bahwa Bitcoin dan kripto pada umumnya merupakan aset berisiko tinggi. Ia juga memperingatkan bahwa Bitcoin sedang berada dalam posisi yang sangat krusial dan perlu mempertahankan level dukungan tertentu untuk menghindari penurunan yang lebih dalam.
"Ini adalah pengingat besar bahwa Bitcoin dan kripto secara umum adalah aset berisiko dan berada di ujung spektrum risiko," ujar Analis Pasar Tony Sycamore.
Di luar itu, harga Bitcoin juga sempat turun saat kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, berbicara di Konferensi Bitcoin tahunan di Nashville, Tennessee, Sabtu (27/7) waktu setempat.
Meskipun Trump menyatakan dukungannya terhadap aset kripto dan berjanji akan menjadikan AS sebagai pemimpin dalam industri ini, namun pasar justru merespons dengan skeptis. Harga Bitcoin justru mengalami penurunan 0,96% seharga $66.814 per keping setelah pidato tersebut.
Penurunan harga Bitcoin ini menunjukkan bahwa pasar kripto masih sangat rentan terhadap berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Sentimen investor, kebijakan pemerintah global, perkembangan teknologi blockchain, bahkan crash pasar AS dan potensi resesi ekonomi, semuanya dapat mempengaruhi harga Bitcoin secara signifikan.
Lantas, apakah ini sistemasi ini menguntungkan? Jawabannya tergantung pada kebiasaan investasi masing-masing. Jika kamu berencana untuk berinvestasi jangka panjang, membeli Bitcoin saat harga rendah bisa menguntungkan di masa depan. Saat harga melonjak, kamu bisa menjualnya dengan keuntungan. Namun, jika kamu hanya berencana untuk berinvestasi dalam jangka waktu singkat, seperti satu atau dua bulan, maka ini mungkin akan menjadi kerugian. Jadi, semua tergantung pada kebiasaan investasi kamu.
Akhir Kata
Demikianlah informasi mengenai harga Bitcoin hari ini yang mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran resesi di Amerika Serikat. Kejadian ini membuktikan bahwa investasi di pasar kripto bukanlah tanpa risiko. Investor harus selalu waspada dan melakukan riset yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam aset digital.
Faktor-faktor seperti regulasi pemerintah, perkembangan teknologi, sentimen pasar, serta crash pasar AS dan potensi resesi ekonomi juga sangat mempengaruhi harga Bitcoin. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset yang mendalam dan berkonsultasi dengan ahli sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Semoga bermanfaat!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News