Penggunaan motor listrik di Indonesia semakin masif. Selain membeli unit baru, banyak orang yang mengubah motor bensin yang mereka miliki jadi motor berbasis baterai.
Adanya dua pilihan ini membuat masyarakat bingung memilih salah satunya, terutama dari segi harga. Soalnya, penggunaan kendaraan berbasis listrik memang mahal, jadi urusan harga bisa dibilang jadi perhatian nomor wahid.
Jaka akan membandingkan biaya konversi motor listrik dan beli motor listrik baru agar kamu dapat gambarannya. Yuk, simak infonya di bawah!
Biaya Konversi Motor Listrik
Konversi motor bahan bakar konvensional menjadi motor listrik melibatkan penggantian mesin bensin atau diesel dengan motor listrik dan baterai. Untuk konversi, dibutuhkan beberapa komponen, mulai dari motor listrik, baterai, biaya sistem kelistrikan, dan biaya instalasi komponen lainnya.
Jika dihitung secara kasar, konversi dari motor bensin ke motor listrik menghabiskan biaya sekitar Rp60 juta hingga Rp140 juta.
Namun, yang perlu diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai pasal 3 ayat 3 tertulis bahwa biaya maksimal konversi ialah Rp17 juta.
Di sisi lain, konversi motor listrik dapat subsidi pemerintah sebesar Rp7 juta. Jadi, kira-kira, biaya yang mungkin dikeluarkan untuk konversi listrik mencapai maksimal Rp10 jutaan.
Keuntungan dari konversi motor listrik ini adalah kamu tidak perlu beli unit baru dan kamu bisa memanfaatkan kendaraan yang ada.
Biaya Beli Motor Listrik Baru
Nah, untuk beli motor listrik baru, kamu membutuhkan dana sesuai dengan spesifikasi dan merk motor listrik tersebut. Tapi, harga motor listrik dibanderol mulai dari Rp7,9 juta hingga puluhan juta rupiah.
Tapi, beli motor listrik baru juga bakal mendapat subsidi Rp7 juta dari pemerintah, meskipun tidak semua merk. Tetap saja, harga yang kamu dapat bisa jauh lebih murah. Adapun, berikut daftar motor listrik yang dapat subsidi Rp7 juta:
| No. | Nama Motor | Harga Asli | Harga Setelah Subsidi |
|---|---|---|---|
| 1 | Gesits G1 A/T | Rp 28,97 juta | Rp 21,97 juta |
| 2 | United T1800 A/T | Rp 30,5 juta | Rp 23,5 juta |
| 3 | United TX3000 | Rp 50,9 juta | Rp 43,9 juta |
| 4 | United TX1800 | Rp 33,9 juta | Rp 26,9 juta |
| 5 | Viar Q1 | Rp 21,52 juta | Rp 14,52 juta |
| 6 | Smoot Tempur | Rp 18,5 juta | Rp 11,5 juta |
| 7 | Smoot Zuzu | Rp 19,9 juta | Rp 12,9 juta |
| 8 | Volta 401 | Rp 16,95 juta | Rp 9,95 juta |
| 9 | Selis Agats | Rp 14,999 juta | Rp 7,999 juta (off the road) |
| 10 | Selis E-Max satu baterai | Rp 16,999 juta | Rp 8,999 juta (off the road) |
| 11 | Polytron PEV 30M1 A/T | Rp 20,5 juta | Rp 13,5 juta |
| 12 | Rakata X5 | Rp 22,1 juta | Rp 15,1 juta |
| 13 | Rakata S9 | Rp 17 juta | Rp 10 juta |
Kalau beli motor baru, tentu saja kamu akan mendapat barang yang terjamin kualitasnya. Kamu juga berpotensi dapat garansi ganti baterai, dapat diskon charge, dan lain-lain.
Kesimpulannya, kalau kamu mau konversi motor listrik, besaran biaya yang dikeluarkan adalah sekitar Rp10 jutaan. Sementara, untuk beli motor listrik baru, kamu bisa dapat harga mulai dari Rp9,95 jutaan hingga Rp43,9 juta, khusus untuk tipe-tipe tertentu, ya. Mana yang menurutmu paling hemat?
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Perbedaan Motor Listrik dan Sepeda Listrik atau artikel menarik lainnya dari Athika Rahma