Mengapa mobil listrik masih mahal di Indonesia? Ternyata, ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya harga mobil listrik dibandingkan mobil konvensional bertenaga bensin, lho.
Sejauh ini, harga mobil listrik cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil biasa. Hal inilah yang membuat banyak orang enggan beralih ke teknologi kendaraan ramah lingkungan walau sedang nge-trend.
Memangnya apa penyebab harga mobil listrik lebih mahal? Buat yang kepo, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Mahalnya Harga Komponen Baterai
Alasan utama yang mendasari mahalnya harga mobil listrik adalah karena biaya baterainya. Sebagai komponen paling penting alias sumber energi utama kendaraan, harga baterai mobil listrik memang tergolong tinggi karena masih harus diimpor.
Menurut beberapa sumber, harga satu unit baterai saja banderolnya bisa mencapai 40% dari harga jual mobil listrik itu sendiri. Padahal, harga mobil listrik di pasaran saat ini rata-rata berada di atas angka Rp500 jutaan.
Menurut sumber lain, pakar otomotif bernama Yannes Martinus Pasaribu pernah menjelaskan bahwa harga baterai mobil listrik saat ini berada di kisaran 135 dolar per kWh atau sekitar Rp2 jutaan, dilansir dari Kompas.
Jadi kalau ada mobil yang mengusung baterai berkapasitas 20 kWh, harga satu komponen baterainya saja sudah menyentuh angka puluhan juta rupiah. Artinya, semakin tinggi kapasitas baterai dan semakin jauh jangkauan kendaraan listrik, biayanya akan semakin besar.
Namun, apabila baterai kendaraan listrik nantinya sudah bisa diproduksi secara masif di dalam negeri, maka harganya diperkirakan akan menjadi lebih murah. Dengan begitu, harga kendaraan listrik juga bisa ditekan.
Pasarnya Masih Sedikit
Faktor yang kedua terkait pasar mobil listrik di Indonesia yang masih sedikit atau bahkan relatif kecil. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan, mobil listrik saat ini hanya memiliki pangsa pasar sebesar 0,4% di Tanah Air.
Di saat bersamaan, para pabrikan harus terus didorong untuk menghasilkan mobil listrik murah setara Avanza, Xenia, atau Xpander yang harganya dikisaran Rp250-300 juta. Tapi faktanya, mobil listrik yang punya performa setara itu harganya bisa menyentuh Rp500-700 juta.
Minimnya peminat terhadap mobil listrik pun membuat para pabrikan belum terlalu serius untuk terjun ke dalam pasar ini. Memang ada juga mobil listrik Wuling Air EV yang dipatok sekitar Rp200 jutaan dan cukup laris, namun mobil ini terlampau mungil serta cuma bisa dipakai di jalanan perkotaan.
Selain itu, belum meratanya ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga menjadi alasan kenapa masih banyak yang ragu untuk menggunakan mobil listrik. Namun jika ekosistem industrinya sudah maju, maka harga jual kendaraannya pun akan berangsur turun.
Menunggu Subsidi dari Pemerintah
Tidak bisa dipungkiri bahwa peran pemerintah akan sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan mobil listrik di Tanah Air, terutama untuk menghadirkan variasi unit yang lebih murah kepada masyarakat.
Untuk saat ini, pemerintah sendiri tengah menyiapkan insentif berupa subsidi mobil listrik agar harganya bisa lebih terjangkau. Aturan soal subsidi ini pun diharapkan bisa segera diterbitkan pada tahun 2023 mendatang.
Sebagai informasi, road map pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pada tahun 2025 mendatang ditargetkan mencapai 400 ribu unit atau 25% dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang mencapai 1,6 juta unit.
Jika aturan ini nantinya dapat berjalan, maka seharusnya alasan masyarakat yang sulit membeli kendaraan listrik karena harganya yang mahal mampu diminimalisir.
BONUS: Mobil Listrik Termurah di Indonesia Tahun 2022
Eits, kamu jangan putus asa dulu. Untungnya, harapan untuk bisa memiliki mobil listrik dengan harga terjangkau belum benar-benar sirna, loh. Pasalnya, ada juga pabrikan yang mulai menghadirkan jenis-jenis mobil listrik hybrid dengan harga lebih masuk akal.
Apa yang dimaksud dengan mobil hybrid? Mobil hybrid adalah kendaraan yang memakai dua jenis penggerak, yakni bensin dan listrik. Maka dari itu, harganya masih bisa lebih murah dibandingkan mobil full listrik (EV).
Nah, merek-merek seperti DFSK, Wuling, hingga Hyundai memiliki model yang dapat dipilih untuk menjadi kendaraan elektrik roda empat terjangkau untuk saat ini. Penasaran selengkapnya? Yuk, cek daftar mobil listrik termurah yang bisa kamu beli di Indonesia pada artikel berikut ini.
Akhir Kata
Itulah tadi penjelasan yang bisa Jaka berikan seputar alasan mengapa harga mobil listrik mahal. Jadi kamu sudah tahu, kan, kenapa mobil listrik lebih ramah lingkungan sekaligus lebih mahal harganya?
Pembahasan soal tingginya harga mobil listrik di Indonesia memang cukup kompleks. Alasannya mulai dari biaya baterai mobil listrik mahal, pasar yang masih sepi, serta belum adanya insentif dari pemerintah yang benar-benar berdampak pada industri ini.
Semoga saja, ke depan akan semakin banyak mobil listrik berharga murah yang bisa terjangkau untuk banyak kalangan, ya!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Mobil Listrik Hyundai, Motor Listrik Honda, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.