Program konversi motor listrik merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Namun, program ini masih belum banyak diminati oleh masyarakat. Lalu apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana solusinya?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki target untuk mengubah 150.000 unit motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik pada tahun 2024. Namun, hingga saat ini baru sekitar 4.500 orang yang mendaftarkan motornya untuk dikonversi.
"Pada tahun ini, pemerintah menargetkan sebanyak 50.000 unit motor BBM dikonversikan menjadi listrik, sedangkan pada tahun 2024 targetnya meningkat menjadi 150.000 unit," kata Direktur Konservasi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo, sebagaimana dihimpun dari situs resmi esdm.go.id.
Kenapa Konversi Motor Listrik Kurang Diminati?
Beberapa hal yang membuat masyarakat kurang tertarik untuk mengikuti program konversi motor listrik antara lain adalah kurangnya sosialisasi, harga yang mahal, dan kekhawatiran terhadap komponen motor listrik.
Baca Juga: Ingin Konversi Motor Bensin ke Listrik? Ketahui Syarat, Biaya, dan Daftar Bengkel Resminya!
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah memberikan berbagai insentif, seperti subsidi sebesar Rp 7 juta untuk setiap motor yang dikonversi. Selain itu, pemerintah juga mengusulkan agar pengguna motor konversi tidak perlu membeli baterai tanam, melainkan menggunakan baterai swap dengan sistem sewa.
Dengan baterai swap, pengguna motor konversi hanya perlu membayar sewa bulanan untuk baterai, tanpa harus mengeluarkan biaya awal yang besar.
"Bawa motor lama, dapat Rp 7 juta dari pemerintah, sisanya nggak ngeluarin uang cuma tinggal sewa," kata Sripeni Inten Cahyani, Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Kelistrikan, sebagaimana dihimpun dari Uzone," Jumat (15/09/2023).
Sosialisasi di Berbagai Kota Besar
Selain memberikan insentif, pemerintah juga terus melakukan sosialisasi tentang program konversi motor listrik di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Medan, Balikpapan, Makassar, Mataram, dan Kupang.
Tujuannya adalah untuk menyebarkan informasi tentang manfaat dan cara mengikuti program konversi motor listrik.
Program konversi motor listrik diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat. Dengan menggunakan kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca dapat dikurangi.
Selain itu, biaya operasional dan perawatan kendaraan listrik juga lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan BBM.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel seputar Mobil Listrik, Motor atau artikel menarik lainnya dari Jalan Tikus.