Kenapa motor listrik mahal? Banyak di antara kamu yang mungkin bertanya tentang hal tersebut. Pasalnya, harga motor listrik sendiri memang cenderung lebih mahal dari motor-motor konvensional kebanyakan.
Meski beberapa merek seperti ECGO dan Elvindo menawarkan harga yang murah, namun dari segi spesifikasi masih dirasa pas-pasan. Sedangkan untuk motor listrik yang punya spesifikasi setara atau lebih dari 125cm, banderolnya bisa lebih mahal dari Honda Vario 125 baru, loh.
Tentu hal ini menjadi pertimbangan tersendiri sebelum memutuskan pindah haluan ke kendaraan ramah lingkungan. Lantas, apa alasan di balik harga motor listrik yang mahal? Simak jawabannya hanya di artikel ini!
1. Tingginya Harga Baterai
Satu faktor yang paling utama atas mahalnya harga motor listrik adalah karena banderol komponen baterainya yang sangat tinggi. Seperti yang sudah diketahui, baterai adalah komponen kendaraan listrik yang paling mahal sejauh ini.
Hal itu bukannya tanpa alasan, hal itu karena baterai sendiri masih masih diimpor dari negara lain sehingga harganya jadi lebih tinggi. Bahkan, harga baterai motor listrik bisa sampai 40% dari harga unit motornya.
Sebagai contoh, motor Gesits model baru yang dibanderol Rp28 jutaan menyediakan opsi satu slot tambahan baterai yang bisa kamu beli sendiri. Namun, harga baterai paling murahnya dijual Rp8,5 juta. Jika ingin punya baterai dengan kapasitas yang lebih besar, maka kamu harus merogoh kocek lebih dalam.
Sebagai solusi untuk menekan harga baterai motor listrik di pasaran, tentu harus dengan menghadirkan industrinya di Tanah Air. Jika baterai nantinya bisa diproduksi secara masif di dalam negeri, maka harganya diprediksi akan menjadi lebih murah.
2. Komponen Berkualitas Tinggi
Pihak PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) sebagai produsen Gesits sebenarnya pernah menjawab anggapan mahalnya harga motor listrik yang banyak beredar di pasaran, termasuk produk Gesits sendiri.
Menurut pihak perusahaan, pemilihan kualitas komponen yang baik serta teknologi yang andal membuat harga motor listrik jadi relatif lebih mahal dari motor bensin.
Meski demikian, hal ini sebenarnya terbilang penting karena ini menyangkut soal keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Tentu kamu tidak mau motor listrik yang kamu beli jadi banyak masalah saat dikendarai, bukan?
Selain itu, kebanyakan motor listrik juga sudah memakai instrumen full digital pada fitur-fitur yang diusung. Mulai dari speedometer digital hingga bisa terkoneksi dengan smartphone, hal ini ikut memengaruhi banderol yang dipasang para pabrikan di pasaran.
3. Masih dalam Pengembangan
Tidak bisa dipungkiri kalau motor listrik adalah teknologi baru yang belum banyak digunakan. Sejalan dengan itu, teknologi ini masih terus mengalami banyak pengembangan agar dapat mengatasi kebutuhan masyarakat.
Karena hal itu pula, wajar jika beberapa komponen pada motor listrik harganya masih sangat mahal. Uji coba teknologi masih terus dilakukan yang terus disertai dengan berbagai penelitian terkini.
Apabila industri ini sudah masif dan fungsi sudah diterima masyarakat untuk menggantikan motor konvensional, lambat laun harganya pasti akan terus menurun sehingga lebih terjangkau.
4. Perlu Subsidi Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan sebenarnya sudah menerapkan subsidi untuk pembelian motor listrik. Dengan subsidi ini, calon konsumen motor listrik bisa mendapatkan potongan harga sebesar Rp7 juta per unit untuk 1 KTP.
Namun, daftar motor listrik yang dapat subsidi tentu tidak seluruhnya. Dari sekian banyak yang ada di pasaran saat ini, hanya beberapa saja yang bisa mendapat subsidi karena sudah memenuhi ambang batas komponen lokal.
Sedangkan sisanya yang kebanyakan merupakan motor listrik dari luar negeri, tentu masih dijual dengan harga cukup mahal.
5. Butuh Waktu untuk Membangun Ekosistem
Menurut beberapa sumber, motor maupun mobil listrik membutuhkan waktu selama 10 tahun untuk benar-benar bisa membangung ekosistem yang ideal. Di satu sisi, untuk motor listrik maupun mobil listrik, penggunaanya saat ini masih di bawah 1 persen dari total produksi.
Jika porsi penggunaan bisa terus meningkat dan konsisten, kedepannya bisa mengurangi dominasi penggunaan BBM untuk kendaraan pribadi dalam jangka panjang. Salah satu caranya adalah dengan memperbesar pemain di dalam negeri, dengan memberi banyak insentif.
Hal itu nantinya bisa menurunkan ketergantungan terhadap subsidi BBM dalam jangka panjang. Namun, energi listrik sendiri sebagian besar masih disuplai oleh PLN, yang mana sebesar 70 persen bauran listrik PLN sangat bergantung dari batu bara dan BBM. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para pemangku kebijakan.
Akhir Kata
Itulah tadi penjelasan yang bisa Jaka berikan seputar pertanyaan kenapa motor listrik mahal. Tentu saja, penyebabnya ada pada banyak faktor, salah satu yang terbesar adalah tingginya harga baterai motor listrik itu sendiri.
Langsung mundur begitu saja? Tenang, karena Jaka juga punya rekomendasi motor listrik murah terbaik yang bisa jadi solusinya. Cek selengkapnya pada artikel Jaka yang di bawah ini!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Mobil Listrik Hyundai, Motor Listrik Honda, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.