Mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya, bukan bahan bakar minyak seperti mobil konvensional. Namun, apakah biaya charge mobil listrik lebih mahal dari bensin?
Ya, mobil listrik memang memiliki banyak keunggulan, seperti lebih ramah lingkungan, lebih nyaman, dan lebih mudah dirawat. Tapi ada cukup banyak orang yang masih ragu untuk membeli mobil listrik karena khawatir dengan biaya pengisian dayanya.
Dalam artikel ini, Jaka akan membahas tentang biaya charge mobil listrik di Indonesia, baik di rumah maupun di stasiun pengisian khusus. Penasaran? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah
Pertama, kamu bisa mengisi daya mobil listrik di rumah. Kamu bisa menggunakan colokan listrik biasa yang ada di rumah untuk menghubungkan mobil listrik dengan sumber listrik. Namun, kamu harus memperhatikan beberapa hal, seperti kapasitas baterai mobil listrik, daya charger, dan tarif listrik rumah tangga.
Kapasitas baterai mobil listrik menunjukkan berapa banyak energi yang bisa disimpan oleh baterai. Semakin besar kapasitas baterai, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya penuh.
Sementara daya charger mobil listrik menunjukkan berapa besar arus listrik yang bisa masuk ke baterai. Semakin besar daya charger, semakin cepat proses pengisian daya.
Terakhir, tarif listrik rumah tangga menunjukkan berapa biaya yang harus kamu bayar per kWh (kilowatt hour) untuk menggunakan listrik di rumah. Untuk menghitung biayanya, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Biaya charge = Kapasitas baterai x Tarif listrik
Misalnya, kamu memiliki mobil listrik Hyundai Kona Electric yang memiliki kapasitas baterai 39.2 kWh dan daya charger 12 ampere. Jika tarif listrik rumah tangga kamu adalah Rp1.444 per kWh, maka biaya charge mobil listrik dari 0 hingga penuh adalah:
Biaya charge = 39.2 kWh x Rp1.444 Biaya charge = Rp56.604
Cara Menghitung Biaya Charge Mobil Listrik di SPKLU
Selain di rumah, kamu juga bisa mengisi daya mobil listrik di stasiun pengisian khusus yang disediakan oleh pemerintah atau swasta. Ada dua jenis stasiun pengisian khusus untuk mobil listrik, yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
SPKLU adalah stasiun pengisian khusus yang diperuntukkan bagi kendaraan listrik roda empat atau lebih, seperti mobil dan bus. Sedangkan SPLU adalah stasiun pengisian khusus yang diperuntukkan bagi kendaraan listrik roda dua atau tiga, seperti sepeda motor dan bajaj.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), biaya pengisian daya kendaraan listrik sekitar Rp1.650 per kWh sampai dengan Rp2.466 per kWh. Jika kita mengambil biaya charge mobil listrik termurah yaitu Rp1.650 per kWh, maka untuk mengisi mobil listrik yang memiliki kapasitas baterai 75 kWh adalah:
Biaya charge = 75 kWh x Rp1.650 Biaya charge = Rp123.750
Biaya Charge Mobil Listrik vs Biaya Bensin
Setelah mengetahui biaya charge mobil listrik di rumah dan di stasiun pengisian khusus, sekarang kita akan membandingkannya dengan biaya bensin untuk mobil konvensional. Untuk membandingkan biaya charge mobil listrik dengan biaya bensin, kita harus mengetahui efisiensi energi dari masing-masing jenis kendaraan.
Efisiensi energi adalah perbandingan antara energi yang digunakan oleh kendaraan dengan energi yang tersedia dari sumbernya. Efisiensi energi mobil listrik rata-rata adalah 85%, sedangkan efisiensi energi mobil bensin rata-rata adalah 25%.
Selain efisiensi energi, kita juga harus mengetahui jarak tempuh dari masing-masing jenis kendaraan. Jarak tempuh adalah jarak yang bisa ditempuh oleh kendaraan dengan menggunakan satu satuan energi.
Jarak tempuh mobil listrik biasanya lebih jauh daripada mobil bensin, karena mobil listrik memiliki konsumsi energi yang lebih rendah per kilometer. Jarak tempuh mobil listrik rata-rata adalah 5,1 km per kWh, sedangkan jarak tempuh mobil bensin rata-rata adalah 12 km per liter.
Untuk membandingkan biaya charge mobil listrik dengan biaya bensin, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Biaya per kilometer = Biaya per satuan energi / Jarak tempuh per satuan energi
Misalnya, jika harga bensin adalah Rp10.000 per liter, maka biaya per kilometer untuk mobil bensin adalah:
Biaya per kilometer = Rp10.000 / 12 km Biaya per kilometer = Rp833
Sementara jika harga listrik di rumah adalah Rp1.444 per kWh, maka biaya per kilometer untuk mobil listrik adalah:
Biaya per kilometer = Rp1.444 / 5,1 km Biaya per kilometer = Rp283
Dari hasil perhitungan di atas, kita bisa melihat bahwa biaya mobil listrik untuk pengisian daya jauh lebih murah daripada biaya bensin untuk mobil konvensional.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar baterai mobil listrik jadi lebih awet. Silakan baca pada artikel di bawah ini:
Akhir Kata
Demikianlah pembahasan tentang biaya charge mobil listrik. Dari ulasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa biaya charge mobil listrik lebih hemat daripada biaya isi bensin untuk mobil konvensional.
Jadi, sekarang sudah tertarik beralih ke mobil ramah lingkungan?
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel Mobil Listrik Hyundai, Motor Listrik Honda, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.