Warganet dibuat penasaran oleh sebuah video TikTok yang diunggah oleh pengguna @virgaraditya pada 9 Juni 2021 lalu.
Dalam video tersebut, sang pemilik akun yang bernama Virga Raditya menyebutkan bahwa benua Australia terus bergerak ke utara, yang berarti kian mendekat ke Indonesia.
"Guys, benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia. Kira-kira yang akan terjadi apa, ya? Bergesernya benua Australia ini disebabkan oleh lempeng bumi yang saling bertabrakan," papar Virga dalam video.
"Selain lempeng Australia yang terus bergerak, lempeng Asia Pasifik ternyata juga bergerak 11 cm setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian, benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia 7 cm setiap tahunnya," lanjutnya.
Tak hanya menjelaskan soal pergerakan lempeng benua Australia, pengguna TikTok tersebut juga menerangkan akibat yang akan terjadi dari peristiwa terkait.
"Dan jika kedua lempeng itu bertabrakan, tentunya bakal ngakibatin suatu gempa yang sangat besar. Salah satunya gempa yang pernah terjadi akibat tabrakan dua lempeng bumi adalah Marcquarie yang berada di antara Selandia Baru dan Benua Antartika dengan kekuatan 8,1 SR."
Hingga artikel ini ditulis, unggahan itu telah disaksikan lebih dari 387 ribu kali dan mendapat lebih dari 22,9 ribu likes.
Namun, apakah hal tersebut memang benar?
Fakta Pergeseran Benua Australia Menurut Ahli
Mendekatnya benua Australia ini disebut oleh Haryadi Permana, Peneliti Ahli Utama Bidang Geologi dan Tektonik LIPI sebagai sebuah fakta - seperti dilaporkan Kompas.
Tak hanya itu, Haryadi juga menekankan bahwa kejadian tersebut telah terjadi sejak dulu dan pergerakan yang terjadi hanya sebesar beberapa milimeter saja per tahunnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa benua Australia akan mencapai wilayah Indonesia setelah jutaan tahun lamanya - diperkirakan sekitar 5 juta tahun.
Di sisi lain, Haryadi menjelaskan bahwa pergerakan benua Australia ke Indonesia terjadi karena adanya lempengan bumi yang bertabrakan tidaklah benar.
Pergerakan lempeng memang telah ada sejak zaman dahulu. Lempeng Australia sendiri berpisah dengan Antartika sekitar 155 juta tahun lalu, saat Indonesia belum terbentuk.
Di masa itu, Kalimantan, Malaysia, dan Sumatera masih menjadi bagian dari Eurasia dan baru mulai membentuk pulau-pulau terpisah pada 25 juta tahun lalu.
Dengan kecepatan sebesar 50-70 milimeter per tahun, benua Australia kian bergerak ke utara.
Bahkan, saat ini ternyata sebagian kerak benua Australia telah berada di bagian bawah wilayah Timor dan NTT.
"Jangan melihat benua Australia tetapi kerak benuanya. Nah bagian New Guinea sekarang kan sudah bertabrakan dengan Lempeng Pasifik-Carolina," kata Haryadi.
Lebih jauh, peneliti tersebut juga menambahkan bahwa gempa besar akibat tabrakan lempeng memang sudah biasa terjadi di wilayah Indonesia sejak puluhan bahkan ribuan tahun lalu.
Pergerakan Tersebut Adalah Hal Biasa
Selain Haryadi, Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno turut angkat bicara soal mendekatnya Australia ke Indonesia.
"Jadi, mendekatnya Australia ke Jawa itu suatu hal yang biasa. Video itu saja menyajikan secara berlebihan," ujarnya kepada Kompas pada Minggu (18/07/2021).
Sejak awal bumi terbentuk, lempeng benua memang bergerak satu dengan lainnya sehingga hal tersebut tak seharusnya dikhawatirkan.
Eko menambahkan, lempeng bisa berpapasan, saling menjauh, dan saling bertabrakan - yang disebabkan oleh adanya arus konveksi.
Baca juga artikel seputar Iptek atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.
BACA JUGA
Pria Ganteng Ini Terobsesi Jadi Alien Sampai Nekat Rombak Tubuhnya, Potong Bibir dan Hidung!
5 Artis yang Melahirkan di Usia 40 Tahun ke Atas | Lewati Program Bayi Tabung Hingga Mati Suri
Tdomino Boxiangyx: Link Download & Cara Daftar Mitra Higgs Domino
Download Domino Topbos v1.72 Terbaru 2021, Dapat Koin Gratis!
Nemu Ikan Mati Seberat 52 Kg di Sungai, Nenek Ini Jadi Kaya Mendadak