Ustaz Maulana, pendakwah kondang yang kini menduda, membagikan kisah cinta dan pernikahannya yang penuh makna dalam acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV. Ia mengungkapkan masih belum bisa berpaling dari mendiang istrinya, Nur Aliah, dan sering mengingat momen-momen manis bersama.
Perjalanan cinta mereka dimulai di pesantren, tempat pertemuan pertama keduanya. Meski tak mengenal istilah pacaran, Ustaz Maulana rela menanti selama 15 tahun hingga akhirnya berjodoh dengan Nur Aliah.
"Sebenarnya almarhumah ini waktu dia dari pesantren, kan kita tidak boleh ada pacaran. Jadi, aku udah bilang ke dia waktu itu masih di kelas, saya beritahu 'insya Allah kalau kita berjodoh, kita ketemu'," ceritanya.
Penantian panjang itu berbuah manis. Mereka dipertemukan kembali dan menikah, dikaruniai empat orang anak. Namun, takdir berkata lain. Pernikahan yang indah itu harus berakhir setelah 10 tahun karena kepergian Nur Aliah.
"15 tahun baru jadian. Jadi sejak pesantren itu kita tidak pernah ketemu, sampai 15 tahun baru ketemu. Jadi bisa dikatakan ya penantian yang lama 15 tahun tapi berlangsung cuma 10 tahun," ungkap Ustaz Maulana.
Meski singkat, Ustaz Maulana menyebut rumah tangganya sangatlah indah. Ia bahkan menjalankan puasa Idris setiap hari untuk menjaga hawa nafsunya.
"Makanya saya setiap hari puasa, puasa Idris yang saya lakukan salah satunya adalah bagaimana saya bisa menjaga diri saya sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Yang namanya laki-laki, manusia tidak mungkin, pasti ada nafsu. Dari sini lah saya harus kendalikan nafsu ini dengan cara berpuasa Idris."
Pengakuan Ustaz Maulana ini menuai banyak komentar positif dari warganet.
"Langka loh laki-laki begini. Seperti Bapak BJ Habibie yang memilih hanya menikah satu kali seumur hidupnya karena sadar akan menyusul meninggal dunia juga," komentar salah seorang netizen.
Sementara akun lainnya menambahkan, "Inilah contoh laki-laki yang menikah bukan karna nafsu. Tapi mencintai karena Allah."
Kisah cinta dan kesetiaan Ustaz Maulana ini menjadi viral dan inspirasi bagi banyak orang, menggambarkan sebuah perjalanan cinta yang dilandasi kesabaran dan keimanan.