Artis Kartika Putri kembali menjadi pusat perhatian publik setelah mengunggah foto seorang wanita berpakaian syar'i yang membelakangi kamera di padang pasir. Unggahan ini memicu reaksi keras dari warganet yang menganggapnya tidak konsisten dengan pernyataan sebelumnya.
Sebelum ini, Kartika telah mengumumkan keputusannya untuk berhenti dari aktivitas syuting dan tidak lagi tampil di hadapan publik setelah memutuskan mengenakan cadar. Namun, foto terbaru ini dianggap bertentangan dengan komitmen tersebut.
Menanggapi pertanyaan pengikutnya di Instagram story tentang boleh tidaknya mengunggah foto dari belakang, Kartika menjawab, "Buat apa? Biar dikata apa? Awalnya belakang, lama dikit dari samping, dan lama-kelamaan nampak. Jangan suka uji nyali diri sendiri sayang. Setan ada di mana-mana dan paling gercep."
Jawaban ini justru menuai kritik dari warganet yang menganggapnya sebagai bentuk inkonsistensi. Banyak komentar nyinyir bermunculan, seperti "Apapun makanannya, minumnya ludah sendiri" dan "Dia ternyata ngomongin diri sendiri."
Setelah keputusannya bercadar, Kartika menghapus seluruh foto dan video yang menampakkan dirinya di Instagram. Suaminya, Habib Usman bin Yahya, menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan proses panjang dan bagian dari upaya menghindari tabarruj atau menunjukkan kecantikan di muka umum.
Menanggapi kontroversi ini, Kartika hanya berkomentar singkat, "Sabar, itu Pinterest". Namun, pernyataan tersebut tidak banyak meredam reaksi warganet yang terus memperdebatkan tindakannya.
Sejak menikah dengan Habib Usman pada 2018, Kartika semakin mendalami ilmu agama Islam. Keputusan mengenakan cadar dianggap sebagai bagian dari perjalanan spiritualnya untuk memperdalam keimanan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan penampilan fisik di muka umum.
Kontroversi ini memicu diskusi luas di kalangan netizen tentang konsistensi antara niat dan tindakan yang ditunjukkan di media sosial. Sebagian mendukung keputusan Kartika, sementara yang lain mengkritisi inkonsistensi yang mereka anggap terjadi.
Peristiwa ini menyoroti tantangan yang dihadapi figur publik dalam menjaga konsistensi antara pernyataan dan tindakan mereka di era media sosial. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang batas-batas privasi dan ekspektasi masyarakat terhadap tokoh publik yang memutuskan untuk mengubah gaya hidup mereka secara signifikan.
Terlepas dari kontroversi, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial, terutama bagi mereka yang berada dalam sorotan publik. Setiap unggahan dapat memicu reaksi beragam dan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kredibilitas seseorang.