Channing Tatum, aktor Hollywood yang namanya melejit lewat berbagai blockbuster seperti G.I. Joe, 21 Jump Street, dan The Lost City, baru-baru ini mengungkapkan sisi unik dari kehidupan pribadinya yang mengejutkan para penggemar. Dikenal dengan penampilannya yang selalu rapi di layar kaca, Tatum ternyata memiliki kebiasaan yang cukup menggelitik terkait pakaiannya.
Dalam sebuah wawancara dengan GQ, Tatum mengaku pernah melewati satu tahun penuh tanpa mencuci pakaiannya. Alih-alih, ia memilih untuk terus membeli kaus putih baru.
"Saya benci mencuci. Sungguh, saya benci lebih dari yang bisa saya katakan," ungkap Tatum.
Ia menyebut periode ini sebagai 'tahun kaus putih baru', yang berlangsung sekitar tahun 1999 atau 2000.
Tatum menjelaskan strateginya dengan santai, "Saya (melihat kemeja) berpikir, 'Saya bisa memakainya dua kali seminggu. Ini akan bagus'."
Meski terdengar ekstrem, Tatum menggambarkan tahun tersebut sebagai "tahun yang indah", menunjukkan kepuasannya terhadap solusi unik ini.
Sementara itu, karier akting Tatum terus berkembang dengan peran-peran yang menantang. Dalam film terbarunya, "Blink Twice", Tatum memerankan Slater King, seorang miliarder psikopat. Peran ini menandai babak baru dalam kariernya, sebagai karakter antagonis yang kompleks.
"Ini pertama kalinya saya memerankan seseorang (seperti ini)," ujar Tatum. Ia mengakui bahwa biasanya ia merasakan ikatan emosional dengan karakter yang diperankannya, namun kali ini berbeda.
"Setiap karakter yang saya perankan, biasanya saya memiliki rasa cinta atau ikatan tertentu dengan karakter tersebut. Saya rasa saya tidak akan pernah memberi tahu siapa pun apa yang harus saya ciptakan di dalam kepala saya untuk memerankan orang ini. Dia seorang psikopat," tambahnya.
Pengakuan Tatum tentang kebiasaan pribadinya yang unik dan tantangan dalam memerankan karakter baru ini memberikan gambaran menarik tentang kehidupan di balik layar seorang bintang Hollywood.
Meski dikenal dengan peran-peran heroik dan romantis, Tatum membuktikan bahwa ia terus berkembang sebagai aktor, berani mengambil risiko dengan peran-peran yang menantang kemampuan aktingnya.