Nino Kuya, putra kedua presenter terkenal Uya Kuya, ternyata tidak hanya mengejar pendidikan di Amerika Serikat, tetapi juga mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai sopir. Informasi ini diungkapkan langsung oleh sang ayah dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Selama menempuh studinya, Nino kerap menjadi sopir khusus bagi rekan-rekan ayahnya atau warga Indonesia yang membutuhkan jasa transportasi di negeri Paman Sam.
"Aku supirin temen-temen papa sih," ungkap Nino, mengonfirmasi perannya sebagai pengemudi.
Layanan yang ditawarkan Nino cukup beragam, mulai dari penjemputan di bandara hingga tur keliling kota.
Uya Kuya menjelaskan, "Jadi kalau ada orang Indonesia yang nggak mau nyupir sendiri, kadang-kadang suka minta jemput bandara. Kalau nggak minta ke Las Vegas atau butuh orang yang nemenin nyupirin ya udah anak-anak."
Menariknya, Uya Kuya juga membocorkan tarif jasa anaknya. Untuk sekali jemput di bandara, biaya yang dikenakan berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta. Sementara itu, layanan keliling kota dibanderol mulai dari Rp8 juta sampai Rp10 juta, tergantung jenis kendaraan yang digunakan.
Sikap Nino yang mau bekerja keras ini menuai pujian dari warganet. Banyak yang mengapresiasi didikan Uya Kuya terhadap anaknya, terutama mengingat latar belakang Nino sebagai anak selebriti yang tumbuh dalam kemapanan.
"Bagus didikannya, padahal dari kecil sudah bergelimang harta," komentar salah satu netizen.
Ternyata, semangat kerja keras ini tidak hanya dimiliki oleh Nino. Kakaknya, Cinta Kuya, juga aktif mencari pengalaman kerja di sela-sela waktu kuliahnya. Cinta diketahui pernah menjajal berbagai pekerjaan, mulai dari pelayan restoran, petugas kebersihan, hingga berjualan makanan khas Indonesia di Amerika Serikat.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kedua putra Uya Kuya tidak mengandalkan nama besar orang tua mereka dan memilih untuk belajar mandiri sejak dini. Meskipun berasal dari keluarga yang berkecukupan, mereka tetap menghargai nilai kerja keras dan pengalaman yang didapat dari berbagai jenis pekerjaan.
Kisah Nino dan Cinta Kuya ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Semangat untuk terus belajar dan bekerja, terlepas dari latar belakang keluarga, merupakan modal penting dalam menghadapi tantangan di masa depan.