Janji Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 Donald Trump yang akan memberlakukan tarif 45% pada ekspor China ke AS menuai kecaman. Perang dagang yang dideklarasikan oleh sosok kontroversial ini ternyata mengundang tanggapan pemerintah dan media China.
Janji ini disampaikan dalam masa kampanye Pemilihan Presiden AS beberapa waktu lalu. Produk dagang asal Amerika Serikat pun terkena dampak, salah satunya pada brand iPhone dan yang lebih tepatnya pada penjualan iphone di China.
Donald Trump Hambat Penjualan iPhone di China
Surat kabar milik pemerintah China menyampaikan pendapatnya. Global Times dalam sebuah editorial mengatakan kalau China akan melakukan serangan balik apabila Donald Trump jadi menerapkan perang dagang dengan Negeri Tirai Bambu ini.
Agak begitu naif apabila Trump menjalankan janji pemberlakuan tarif 45% pada ekspor China ke AS saat kampanye dan menyebut China sebagai negara pemanipulasi mata uang, kutipan dari Global Times, Senin (13/11).
Tak hanya penjualan iPhone di China terancam terhambat. Produk otomotif asal AS pun kabarnya akan diperlambat. Pesanan pesawat Boeing akan digantikan dengan Airbus. Impor jagung dan kedelai AS pun dihentikan.
Tak hanya sektor ekonomi, dari pendidikan pun China akan membatasi jumlah mahasiswa yang akan bersekolah di AS. Pemerintah China sepertinya mengambil langkah tegas dan serius dalam menanggapi ancaman perang dagang ini.
Media China juga melaporkan bahwa Presiden China, Xi Jinping telah berbicara dengan Donald Trump sebelumnya. Dia mengungkapkan bahwa kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang tepat bagi China dan Amerika Serikat. Kedua pemimpin telah sepakat untuk berkomunikasi dan bertemu menurut laporan media China.