Teknologi Baterai Ion Litium di Smartphone, Usang atau Masa Depan?

Ditulis oleh Anggi Oktaviani - Monday, 24 April 2017, 16:00
Meski saat ini sebagian besar smartphone ditenagai dengan baterai berjenis ion litium (li-ion). Namun banyak peneliti yang berupaya menciptakan baterai jenis baru yang jauh lebih baik ketimbang ion litium.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peneliti di seluruh dunia yang mencoba untuk mengembangkan perangkat penyimpanan daya energi alias baterai yang lebih baik dari yang ada saat ini.

Meski saat ini sebagian besar smartphone ditenagai dengan baterai berjenis ion litium (li-ion). Namun banyak peneliti yang berupaya menciptakan baterai jenis baru yang jauh lebih baik ketimbang ion litium.

BACA JUGA

    Baterai Ion Litium, Usang atau Masa Depan?

    Baterai Ion Litium Masih yang Terbaik Tapi Itu Belum Cukup

    Baterai ion litium memang merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer. Karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori, dan mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan.

    Sejumlah penelitian berusaha memperbaiki teknologi ion litium tradisional, berfokus pada kepadatan energi, daya tahan, dan biaya. Sayangnya, teknologi ion litium tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini.

    Kapasitas Baterai Bukan Segalanya

    Sering kali kapasitas baterai menjadi tolak ukur kemampuan daya tahan smartphone. Di mana semakin tinggi nilai mAh, semakin lama juga baterai akan menghidupi smartphone hingga membutuhkan pengisian ulang.

    Sayangnya, kapasitas baterai itu bukanlah segalanya. Banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan smartphone, seperti ukuran dan resolusi layar, chipset yang digunakan, bahkan versi OS yang dijalankan.

    Inovasi Pendamping Baterai

    Kapasitas baterai ion litium memang telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir dan ukuran baterai telah berkurang.

    Secara keseluruhan setiap orang menginginkan dua hal, yakni kapasitas yang lebih tinggi dan waktu pengisian lebih pendek. Para peneliti juga sedang fokus ke arah ini.

    ADVERTISEMENT

    Beberapa contoh inovasi yang telah dikembangkan adalah Qualcomm Quick Charge dan teknologi OnePlus Dash Charge.

    Teknologi Quick Charge terbaru yaitu versi 4, mengklaim bahwa cukup lima menit isi ulang dapat memberikan lima jam baterai. Sementara Dash Charge mengklaim menawarkan kekuatan satu hari dalam waktu isi ulang setengah jam.

    Teknologi Baterai Jenis Lain

    Banyak ilmuwan yang berupaya menciptakan terobosan dalam hal teknologi baterai. Beberapa di antaranya:

    Akhir Kata

    Permasalahan yang paling umum ditemui dalam penciptaan perangkat penyimpan daya alias baterai jenis baru adalah kebanyakan dari ide yang muncul sulit untuk direalisasikan atau bahkan tidak mungkin untuk diproduksi.

    Jadi menurut kamu, apakah teknologi baterai ion litium sudah usang atau akan bertahan dan terus berkembang di masa depan? Share pendapat kamu.

    Baca juga artikel seputar Baterai atau tulisan dari Lukman Azis lainnya.

    ARTIKEL TERKAIT

    Dari Goole Pixel 2, Ini 20 Smartphone Bezel-less (Bezel Tipis) Terbaik 2017

    Inilah Data yang Dimata-matai Microsoft di Windows 10 Creators Update

    APPS TERKAIT
    Capsa Royale 3.1.1
    Games 88 Entertaiment
    JalanTikus 2.5.2
    Apps JalanTikus.com
    Babe - Baca Berita 7.6.2
    Apps Mainspring
    Dress Up Diary 1.3.43
    Games Maingames
    Kembali Keatas