PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, atau BBTN, merupakan sebuah perusahaan milik negara yang fokus pada tiga sektor bisnis utama. Ini termasuk KPR dan Perbankan Konsumer, Perumahan, dan Perbankan Komersial, serta Perbankan Syariah. Saat ini, saham BBTN tengah menjadi sorotan dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Saham BBTN: Proyeksi Pertumbuhan
Menurut analisis dari PT Ciptadana Sekuritas, saham BBTN diprediksi akan terus naik hingga mencapai Rp2.125 per saham. Potensi kenaikan ini didorong oleh serangkaian kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan sektor perumahan.
Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Saham BBTN
Kebijakan pembebasan PPN untuk harga rumah hingga Rp2 miliar merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan saham BBTN. Stimulus dari Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang menjadi motor utama pertumbuhan kredit di Bank BTN.
Direktur Finance Bank BTN, Nofry Rony Poetra menyatakan bahwa stimulus tersebut juga akan meningkatkan penyaluran KPR Non-subsidi yang menjadi salah satu motor utama pertumbuhan kredit di Bank BTN. Dengan adanya insentif ini, proyeksi kredit BTN diperkirakan akan meningkat 10,4% tahun ini.
Analisis Saham BBTN
Meskipun saat ini terdapat fluktuasi harga saham BBTN di pasaran dengan catatan penurunan sebesar 3,19% selama Oktober 2023 dan bahkan terkoreksi 40,81% dalam lima tahun belakang; namun berdasarkan proyeksi pertumbuhan sektor perumahan dan kebijakan pemerintah yang mendukungnya, para analis memperkirakan bahwa saham BBTN masih memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Dengan paket stimulus dari Pemerintah dan fokus bisnis Bank BTN pada sektor-sektor strategis seperti KPR dan Perbankan Konsumer serta Perumahan dan Perbankan Komersial, prospek jangka panjang saham BBTN tetap menarik bagi para investor.