Pesta kemeriahan 17 Agustus 2024 di Cianjur, Jawa Barat, sempat heboh dengan lomba panjat pinang yang berhadiah janda muda cantik. Lomba ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @terangmedia.
Bukan berhadiah sepeda, panci, atau wajan seperti biasanya, lomba panjat pinang kali ini hadir dengan hadiah yang cukup unik. Seorang janda muda yang duduk manis di puncak tiang, berbalut gaun merah, menjadi sasaran para peserta, dari remaja hingga dewasa.
Keunikan lomba ini terletak pada tingkat kesulitannya. Meski pohon pinang yang disiapkan untuk dipanjat tidak terlalu tinggi dan berposisi miring hampir 45 derajat, namun permukaannya dibaluri minyak dan sabun sehingga sulit untuk didaki.
Sementara di puncak, sang janda muda duduk di sebuah kursi, dilindungi payung, sesekali memberikan semangat kepada para peserta. Tantangan lainnya adalah genangan air sungai yang menanti peserta jika terjatuh, meski hanya setinggi lutut orang dewasa.
Lomba ini menjadi tontonan seru bagi ratusan warga. Namun, tahukah kamu sejarah panjat pinang itu sendiri?
Panjat pinang menjadi salah satu lomba yang kerap diadakan setiap 17 Agustus. Pohon yang dipanjat biasanya dilumuri oli sehingga sulit untuk didaki. Pemenangnya adalah yang bisa membawa turun hadiah paling banyak atau termahal.
Menurut catatan sejarah, lomba ini sudah ada sejak abad ke-14 di China dan masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pada awalnya, lomba ini hanya diikuti oleh pribumi, sedangkan orang Belanda hanya menonton.
Namun, seiring waktu, ada kontroversi terkait lomba ini yang dianggap mengeksploitasi nilai-nilai kemanusiaan. Meski demikian, banyak yang berpendapat bahwa panjat pinang melambangkan kerja keras, perjuangan, kerja sama, dan kekompakan.
Setelah Indonesia merdeka, permainan ini sering diadakan pada 17 Agustus setiap tahun sebagai sarana hiburan dan memeriahkan hari kemerdekaan. Sekarang, panjat pinang dimainkan oleh laki-laki usia 15-32 tahun yang membentuk kelompok dengan anggota 6-8 orang.
Lomba panjat pinang di Cianjur ini membawa angin segar dengan hadiahnya yang unik. Meski kontroversial, lomba ini jelas memberikan warna tersendiri dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI.