Para ilmuwan telah mengungkap fenomena menarik terkait hubungan antara Bumi dan Bulan. Menurut temuan terbaru, hari-hari di Bumi akan bertambah panjang seiring dengan menjauhnya Bulan dari planet kita. Perubahan ini disebabkan oleh pergeseran tarikan gravitasi yang mempengaruhi rotasi Bumi.
Stephen Meyers, ahli geosains dari Amerika Serikat, menjelaskan, "Saat Bulan semakin menjauh, Bumi bagaikan skater yang berputar lambat."
Saat ini, Bulan berada pada jarak sekitar 383.023 kilometer dari Bumi dan membutuhkan waktu 27,3 hari untuk menyelesaikan satu orbit, yang dikenal sebagai periode orbit sinodis Bulan.
Penelitian menunjukkan bahwa Bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan rata-rata 3,81 sentimeter per tahun. Pergerakan ini akan memperbesar orbit Bulan dan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk satu orbit. Meskipun perubahan ini sangat kecil, dampaknya akan terasa signifikan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Fenomena ini disebabkan oleh "penguraian pasang surut". Gaya gravitasi Bulan yang menarik air di lautan Bumi juga mempengaruhi rotasi planet, memperlambat putarannya. Akibatnya, hari di Bumi akan bertambah panjang seiring waktu.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa satu hari di Bumi akhirnya akan berlangsung selama 25 jam. Namun, perubahan drastis ini diproyeksikan baru akan terjadi dalam waktu sekitar 200 juta tahun mendatang.
Meskipun efek ini nyata dan dapat diukur, perubahan yang terjadi berlangsung dalam skala waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, dampaknya tidak akan segera terasa dalam kehidupan sehari-hari manusia saat ini.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang dinamika hubungan antara Bumi dan Bulan, serta mengingatkan kita akan perubahan-perubahan besar yang terjadi di alam semesta, meski dalam tempo yang sangat lambat. Fenomena ini juga menegaskan pentingnya penelitian jangka panjang dalam ilmu astronomi dan geosains untuk memahami evolusi planet kita dan lingkungan kosmisnya.