Ajang teknologi bergengsi di Asia, CES Asia 2017 telah dimulai pekan lalu. Lebih dari 450 perusahaan internasional dan Tiongkok memperkenalkan teknologi terdepan di pasar Asia yang tengah berkembang. Para visioner dari industri ini pun hadir menyampaikan pandangan dan prediksi untuk teknologi ke depannya.
Tidak hanya itu, peserta pameran yang terdiri dari nama-nama terkenal di industri ini meluncurkan berbagai produk baru mereka dan pengunjung dapat mencoba langsung inovasi paling anyar di area eksibisi CES Asia. Diselenggarakan oleh Consumer Technology Association (CTA) berkolaborasi dengan Shanghai Intex Exhibition, Co., Ltd. (Shanghai Intex), CES Asia 2017 digelar tahun ini di Shanghai, Tiongkok.
Konvergensi Industri dan Inovasi yang Terhubung Diungkap di CES Asia 2017
COO Huawei, Mr. Wan Biao membuka acara dengan menyampaikan pandangannya terhadap perkembangan industri teknologi dan berbagi visi strategis dari Huawei. Ia juga turut meluncurkan beberapa perangkat konsumen seperti Huawei MateBook X, MateBook D, MateBook E, MateDock 2 dan versi teranyar dari seri tablet Android Huawei, M3.
CES Asia Conference Program di hari pertama mencakup beberapa topik seputar teknologi konsumen, termasuk tren teknologi berdasarkan riset pasar terbaru. Dalam sesi 2017 Tech Trends to Watch, Dr. Shawn DuBravac, Chief economist & Senior Director of Research, CTA, memaparkan empat tren yang ditampilkan dalam CES Asia 2017. Tren tersebut termasuk invisible computing, mixed reality environments, algorithmic experience, dan digitalisasi gaya hidup. Steve Koenig, Senior Director of Market Research, CTA memaparkan hasil riset terbaru CTA dari hasil survei terhadap 3.000 orang Tiongkok tentang pandangan mereka terhadap media sosial, streaming video, dan belanja online dalam sesi Digital Lifestyles in China.
Teknologi telah mendisrupsi setiap industri seperti olah raga dan otomotif. Dalam sesi Sports business Innovation - Tech Disruption in Sports, David Shoemaker, CEO, NBA China dan panelis lainnya mendiskusikan peluang di Tiongkok untuk kegiatan kerja sama, sponsor, dan investasi di tengah-tengah upaya Tiongkok untuk menjadi marketplace olah raga nomor satu di dunia.
Dengan adanya tantangan untuk bertransformasi dari sektornya, produsen mobil terkemuka dan para pemain baru kini mendefinisikan ulang mobilitas melalui solusi perjalanan yang lebih pintar, kolaborasi, dan brand experience yang unik dengan mitra-mitradari berbagai kategori yang luas. Lebih lanjut, dalam sesi Exploring the Future of Mobility, para panelis mendiskusikan tantangan yang menghambat masyarakat umum untuk menggunakan solusi mobilitas yang otonom sekarang ini.
Konsumen global saat ini juga kian terbiasa dengan produk-produk yang dapat memprediksi kebiasaan mereka. Oleh karena itu, brand kini harus mempetimbangkan kebutuhan dari konsumen yang semakin pintar. Xiaofei Yan, Vice General Manager, Crowd-Funding Business Department, Suning Commerce Group menyampaikan bahwa analisis data membantu efisiensi ritel dan pengalaman konsumen dalam sesi Application of AI Tehcnology in E-commerce Logistics. Dalam sesi yang sama, Nicon Yang, Sales Director, Alien Technology juga menyampaikan bagaimana sektor logistik dan e-commerce bertransformasi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
Baca juga artikel seputar teknologi atau tulisan dari Grace Fika Hanna lainnya.