Seringkali kita membeli smartphone karena kecanggihan hardware-nya. Namun tak jarang vendor yang menciptakan dan menawarkan smartphone ciptaannya dengan harga mahal dikarenakan adanya fitur-fitur tambahan canggih di dalamnya. Sayang, tak semua fitur tersebut benar-benar berguna di kehidupan sehari-hari, khususnya di Indonesia. Kira-kira, fitur canggih apa saja pada smartphone yang kurang berguna bagi pengguna di Indonesia?
1. Voice Command
Fitur perintah suara atau bahkan asisten pribadi seperti Siri, S-Voice, Cortana, atau semacamnya tak akan begitu berguna di Indonesia. Alasannya jelas, karena aplikasi tersebut belum mendukung bahasa Indonesia. Menggunakan aplikasi tersebut dengan bahasa Inggris adalah hal yang masih dianggap tabu dan cukup aneh dilakukan.
2. Fingerprint scanner
Smartphone canggih dan mahal seperti Apple iPhone 6 atau Samsung Galaxy S6 sudah dilengkapi dengan pemindai sidik jari. Memang ada cukup banyak pengguna di Indonesia yang memanfaatkan fitur tersebut. Namun jika dibandingkan, ternyata lebih banyak lagi pengguna yang tidak menggunakannya. Selain belum terlalu familiar, pemindai sidik jari juga belum sepenuhnya terasa bermanfaat.
3. Motion dan gesture
OPPO, Lenovo, dan ZTE adalah tiga produsen smartphone jagonya menciptakan fitur motion dan gesture. Menyalakan lampu senter dengan menggoyangkan smartphone, menggerakkan smartphone dari bawah ke atas untuk menjalankan aplikasi kamera, atau menulis huruf tertentu di layar untuk membuka suatu aplikasi. Terdengar keren, namun fitur tersebut pada nyatanya tak terlalu sering dipakai karena terkadang justru terasa lebih merepotkan atau tidak akurat.
4. Layar 2K
Layar smartphone biasanya berukuran antara 4 hingga 6,5 inci. Dengan dimensi yang tidak besar tersebut, ada beberapa produsen smartphone yang hobi menggunakan resolusi layar ekstra besar pada produk andalannya, yakni dengan layar hingga 2K. Padahal, resolusi layar setinggi itu tak akan bisa terlihat oleh rata-rata mata manusia. Mata manusia masih sulit membedakan resolusi layar full HD atau 2K karena perbedaannya yang tak terasa pada layar kecil.
5. Curved screen
Belakangan ini tren layar melengkung, entah itu melengkung secara vertikal maupun horizontal, mulai menuai perhatian. Contohnya seperti LG G Flex Series, LG G4, Samsung Galaxy Note Edge, atau Samsung Galaxy S6 Edge. Layar melengkung tersebut dipastikan membuat harga smartphone jadi melambung tinggi. Padahal, fungsinya tak terlalu signifikan berguna untuk kebutuhan sehari-hari.