Apa yang paling kamu takutkan dari masa depan planet kita, Bumi? Banyak masalah nyata yang sedang mengintai kita, seperti kerusakan lapisan ozon, bencana alam, dan lain sebagainya.
Salah satu masalah yang tak kalah pelik adalah masalah makanan di masa depan. Manusia selalu bertambah banyak, tapi sumber daya yang kita miliki terbatas.
Oleh karena itu, banyak ahli yang mulai menyiapkan masa depan dengan menciptakan teknologi pangan masa depan. Apa saja?
Teknologi Pangan Masa Depan
Meskipun banyak akun Instagram yang bertemakan makanan, bukan berarti kita tidak memiliki permasalahan terkait dengan kesediaan pangan.
Inovasi di bidang pangan ada berbagai macam jenisnya, mulai dari pengolahan bahan mentah, pengemasan produk, dan lain sebagainya.
Selain itu, makanan di masa depan juga diharapkan bisa lebih sehat dan ramah untuk tubuh, serta tidak menimbulkan dampak lingkungan yang berbahaya.
Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa teknologi makanan di masa depan!
1. Daging Sintetis

Biasanya, kita mendapatkan daging dari peternakan, baik sapi maupun kambing. Tapi bagaimana jika daging tersebut dibuat di labotarium tanpa melibatkan binatang sama sekali?
Beberapa organisasi seperti Memphis Meat dan Mosa Meat telah melakukan beberapa penelitian dengan membuat daging sintetis dengan memodelkan stem cells ke dalam jaringan hewan.
Studi yang dilakukan pada tahun 2011 menyebutkan bahwa daging sintetis mengurangi penggunaan energi sebesar 7% hingga 45% dan mengurangi emisi rumah kaca sebesar 78% hingga 96%.
Selain itu, dengan daging sintetis kita tidak membutuhkan lagi lahan untuk memelihara hewan ternak, cocok untuk Bumi yang tanahnya semakin terbatas.
Hanya saja, beberapa sampel yang telah dihasilkan tidak memiliki rasa yang lezat walaupun tetap bisa dikonsumsi. Jadi, bisa dibilang di masa depan akan banyak daging palsu bertebaran.
2. Daging Ikan Palsu

Selain daging, ikan merupakan salah satu makanan favorit manusia karena murah dan bergizi. Berbeda dengan hewan ternak, ikan tidak membutuhkan lahan khusus selain tempat tinggalnya di laut.
Walaupun begitu, ada yang berusaha membuat ikan palsu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah peneliti dari NASA yang membuat daging ikan palsu.
Selain itu, New Wave Foods juga sedang mencari cara untuk membuat udang sintetis yang terbuat dari alga merah.
Jika laut kita makin tercemar, bukan tidak mungkin ikan akan menjadi komoditi langka sehingga dibutuhkan daging ikan palsu.
3. GMO (Genetically Modified Organism)

Rekayasa genetika makanan juga menjadi perhatian utama para peneliti. Rekayasa ini populer disebut sebagai Genetically Modified Organism atau disingkat GMO.
Jadi, material genetika dari sebuah organisme telah diubah agar memiliki sifat yang berbeda. Beberapa organisme yang pernah diubah adalah jagung, kentang, apel, dan lain sebagainya.
Bagaimana cara mengubahnya? Dengan melibatkan mutasi, penghapusan, dan penambahan gen. Dengan begitu, GMO bisa membuat tanaman yang kebal virus.
Teknologi Pangan Lainnya . . .
4. Cetak Makanan 3D

Bagaimana jika ketika membuat masakan bisa dicetak selama 3D seperti di anime legendaris Doraemon? Hal ini bukan isapan jempol semata karena NASA telah melakukan penelitian.
Mereka membuat makanan 3D tersebut agar para astronot bisa membuat masakan di luar angkasa. Mungkin beberapa tahun ke depan teknologi ini akan semakin populer.
Chloe Rutzerfeld, desainer asal Belanda, sudah membuat konsep di mana ia memadukan makanan dan kegiatan berkebun.
Pertama, kita akan membuat adonan yang mengandung tanah yang dapat dimakan dan berbagai jenis biji. Beberapa hari kemudian, benih akan mulai tumbuh dari lubang-lubang kecil.
5. Edible Water Bubbles

Pernah kamu berpikir bahwa salah satu sumber polusi plastik terbesar di dunia berasal dari botol air yang kita konsumsi setiap hari?
Berdasarkan permasalahan tersebut, ada sebuah produsen yang menciptakan gelembung air yang dapat dimakan. Bagaimana maksudnya?
Alih-alih disimpan dalam botol plastik, air-air tersebut dibuat seperti gelembung dan dapat langsung dikonsumsi.
Jelas inovasi ini lebih ramah lingkungan sekaligus bisa mengatasi permasalahan dehidrasi kita.
6. Wadah Makanan yang Bisa Terurai dengan Cepat

Salah satu masalah yang timbul dari makanan adalah wadahnya yang susah untuk diurai secara alami. Perusahaan asal Swedia, Tomorrow Machine, memiliki solusinya.
Mereka menawarkan sebuah wadah yang terbuat dari minyak yang tersusun dari berbagai bahan, sehingga bisa diurai dengan mudah.
Apalagi, wadah ini memiliki daya tahan sama dengan makanan yang dikandungnya, sehingga setelah habis masa kedaluwarsa makanan bisa langsung disingkirkan
Akhir Kata
Ada perkiraan bahwa di tahun 2020, masyarakat China dan India akan mengonsumsi makanan lebih banyak dari seluruh penduduk yang tinggal di Uni Eropa.
Ini menjadi indikasi bahwa kebutuhan akan pangan akan selalu meningkat, sehingga dibutuhkan inovasi-inovasi agar tidak terjadi kelaparan di mana-mana.
Untungnya, banyak badan dan ahli yang sudah mempersiapkan tersebut dengan membuat teknologi-teknologi yang telah Jaka sebutkan di atas.
Pasti ada kegagalan eksperimen ketika sedang membuat berbagai percobaan. Akan tetapi, itu adalah langkah yang harus diambil demi sebuah inovasi masa depan.
Baca juga artikel seputar Teknologi atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah.