Dari banyaknya pekerjaan di dunia ini, scammer adalah salah satu 'pekerjaan' yang paling meresahkan dan merugikan.
Bagaimana tidak, seorang scammer bisa membuat korbannya terperdaya hanya dengan bermodal kata-kata manis atau promosi menarik.
Nggak cuma menyakiti dompet, para scammer juga menyakiti hati para korbannya yang sudah terlanjur kepincut oleh mereka.
Supaya kamu nggak kena tipu daya para scammer, lebih baik kamu baca artikel Jaka kali ini hingga selesai, geng!
Penjelasan Tentang Scammer dan Cara Menghindarinya
Di zaman sekarang, sepertinya hampir setiap orang pernah menjadi korban penipuan, geng.
Hal tersebut bisa berbentuk menang undian atau penipu yang berpura-pura jadi temanmu untuk meminta uang, atau mungkin orangtuamu pernah ditelepon penipu yang mengatakan kamu terkena musibah kecelakaan?
Jangan biarkan peristiwa seperti itu terulang kembali dan kenali betul ciri-ciri scammer yang mungkin kamu temui, geng!
Apa itu Scammer?
Scammer atau dalam bahasa Indonesia berarti penipu adalah individu atau sekelompok orang yang menggunakan berbagai trik dan skema penipuan untuk mendapatkan sesuatu dari korbannya.
Untuk membuat korbannya percaya, seorang scammer akan berlaku seolah ia adalah orang yang baik dan peduli denganmu agar kamu percaya bahwa dia bukan orang jahat.
Tidak hanya itu, scammer juga bisa berpura-pura menjadi seseorang dari sebuah lembaga atau perusahaan terpercaya.
Agar terlihat meyakinkan, para scammer tidak segan-segan menggunakan foto orang lain, memalsukan identitas seperti nama dan kisah hidup, atau membujukmu melakukan sesuatu berkedok cerita sedih atau undian menggiurkan.
Sayangnya, masih sangat banyak orang yang tertipu hingga kehilangan uang berjuta-juta.
Mirisnya lagi, tidak semua scammer kena tangkap oleh aparat, terutama mereka yang bekerja dari jarak jauh.
Apa itu Scammer Cinta alias Love Scammer?
Sesuatu semurni cinta pun bisa disalahgunakan, geng. Ya, itulah love scammer atau scammer cinta.
Scammer cinta adalah penipu yang mengelabui korbannya dengan memanipulasi perasaan korban sehingga mempercayai mereka atas nama cinta.
Bermodal kata-kata romantis dan gombalan setinggi langit, mereka mencari celah untuk masuk ke hati dan pikiranmu hingga melupakan logika.
Biasanya, mereka akan menggunakan foto profil yang sangat rupawan dan mencantumkan pekerjaan-pekerjaan keren agar korbannya semakin jatuh hati.
Mudah saja untuk mengenali seorang scammer love yang biasa wira-wiri di online dating dan berbagai media sosial, salah satunya mereka jatuh cinta dalam waktu singkat namun sudah memujamu secara berlebihan.
Selain itu, biasanya mereka mengaku berasal dari negara maju seperti Amerika, Inggris, atau negara-negara Eropa dan menyebutkan bekerja sebagai tentara, dokter, atau insinyur di lepas pantai.
Modus paling umum dari penipu cinta adalah mengirimkan hadiah dan meminta korban menebus bea cukainya, dan akhirnya korban tertipu scammer cinta dengan mengirim uang dalam jumlah tertentu.
Ciri-ciri Scammer
Cara scammer melaksanakan aksinya sangat beragam, menyesuaikan dengan korbannya. Hal ini dilakukan tentu supaya tidak ketahuan.
Meskipun manuvernya beda-beda, ada beberapa ciri-ciri yang bisa kamu waspadai dari seorang scammer online, geng.
1. Mengumbar kata-kata romantis dan janji manis
Tidak cukup dengan gombalan ringan, para penipu ini bahkan tidak ragu untuk berjanji untuk menikahi kamu dan berlagak seperti benar-benar jatuh cinta padamu.
Mereka bisa memperdaya korban untuk percaya akan kata-katanya itu meski belum pernah bertemu.
2. Mengirimkan 'bukti' foto barang yang akan dikirim
Siapa yang tidak senang diberi hadiah berupa barang mewah atau uang dengan nilai fantastis? Apalagi jika si dia sudah mengirimkan fotonya, pasti bener dong.
Eits, kamu perlu hati-hati, karena gambar yang dikirimkan padamu adalah foto palsu yang kemungkinan ia cari dari internet.
Perhatikan setiap foto yang dikirim, pasti ada detail yang tidak konsisten - misalnya panjang kuku jari yang berubah, bentuk tangan yang berbeda, dan lain sebagainya.
3. Mengirim airway bill atau bukti pengiriman paket
Biar kamu semakin percaya bahwa sang penipu benar-benar mengirimkan hadiah, mereka tidak segan-segan untuk memalsukan bukti pengiriman.
Padahal, sudah jelas-jelas bukti tersebut adalah editan, lihat saja dari font nya, geng.
Bila tidak teliti, mungkin kamu akan percaya saja dengan penipuan berbahaya yang dilakukan oleh bule palsu ini.
4. Menghindari video call
Biasanya, scammer sebisa mungkin akan mengindari panggilan video dengan berbagai alasan, misalnya sinyal jelek atau tempat kerjanya tidak memperbolehkannya melakukan video call.
Bahkan, jika mereka menyetujui untuk mengobrol lewat video call, kamu akan bisa melihat bahwa gerak bibir dan wajahnya aneh, bahkan seperti tidak bergerak.
5. Ada pihak yang akan menghubungimu
Korban akan menerima panggilan, email, atau pesan yang mengaku dari Bea Cukai dan menyampaikan bahwa paket yang dikirimkan pada korban tertahan di Bea Cukai.
Tidak hanya sampai situ, mereka akan memintamu untuk mentransfer uang dengan alasan supaya paketnya bisa segera diantar ke alamatmu.
Mereka juga akan meminta korban untuk mentransfer uang ke rekening pribadi, bukan rekening resmi Bea Cukai.
6. Tiba-tiba meminta bantuan finansial
Para scammer online ini memiliki bermacam-macam cerita untuk meraih simpati korbannya, lalu ujung-ujungnya meminta uang.
Mereka bisa saja menceritakan ada anggota keluarga yang sakit, mengajak bisnis bersama, atau mengatakan ia membutuhkan uang untuk bertahan hidup - tentunya menggunakan cerita tragis buatan.
7. Mengabarkan kemenangan hingga memberi ancaman
Tiba-tiba ditelepon bahwa kamu menang undian yang tidak pernah kamu ikuti? Jangan percaya geng, jelas-jelas itu adalah sebuah penipuan.
Diancam dengan konsekuensi serius jika menolak mentransfer uang? Jangan ragu untuk block kontak pelaku, karena mereka sedang berusaha membuatmu takut dan memenuhi keinginan mereka.
Cara Menghindari Scammer
Selain melaporkan nomor penipu dengan cepat, kamu juga harus mengetahui tips untuk menghindari scammer berikut, geng.
Selain harus teliti, kamu juga perlu berhati-hati saat melakukan berbagai transaksi. Simak tips nya berikut :
1. Melakukan cek secara mendalam
Apabila kamu curiga tentang identitas seseorang yang kamu kenal lewat dunia maya, kamu bisa mencoba membuktikan apakah foto yang digunakan adalah asli.
Untuk mengeceknya, kamu bisa menggunakan Google Reverse Image dengan memasukkan foto orang tersebut. Jika ia mengambilnya dari Google, kamu akan langsung tahu, geng.
Selain itu, gunakan pula Scam Analyze untuk memeriksa setiap link yang diberikan kepadamu.
Jika indikator Scam Analyze menunjukkan warna merah, dapat dipastikan website tersebut adalah sebuah scam.
2. Selalu nyalakan notifikasi transaksi
Jangan sampai menyesal karena baru mengetahui belakangan bahwa seseorang telah menggunakan rekeningmu untuk melakukan transaksi, geng.
Pastikan kamu selalu menerima pemberitahuan akan setiap transaksi yang dilakukan lewat akunmu dengan menyalakan real-time notification.
3. Berhati-hati menyebar nomor rekening
Jangan pernah menyebarkan nomor rekening melalui media sosial baik dalam bentuk foto maupun gambar.
Kalau kamu harus mengirim nomor rekening secara online, lebih baik kirim menggunakan foto dan hapus setelahnya.
Hal ini sangat riskan karena kita tidak pernah tahu kapan data kita bisa diretas.
4. Blokir nomor dan akun yang mencurigakan
Banyak dari kasus scam dan phishing dilakukan lewat panggilan telepon maupun pesan singkat, jadi pastikan kamu memblokir nomor asing tersebut.
Langsung lakukan pemblokiran ketika kamu menerima pesan atau panggilan yang mencurigakan
5. Lacak nomor penipu
Banyak penipu yang berpindah-pindah korban namun tidak mengganti nomor teleponnya, jadi cobalah untuk melacak nomor telepon penipu menggunakan aplikasi.
Salah satu aplikasi yang dapat kamu gunakan adalah Getcontact, karena aplikasi ini bisa memberitahumu nama kontak nomor tersebut di HP orang lain.
Akhir Kata
Scammer adalah oknum yang tidak henti-hentinya melancarkan aksi penipuan kepada siapa saja, bahkan di tengah-tengah pandemi seperti sekarang, geng.
Untuk itu, kita semua harus sangat berhati-hati dalam berkomunikasi, bertransaksi, dan mengenal orang baru secara online maupun offline agar tidak jadi korban.
Semoga informasi yang Jaka bagikan kali ini berguna untukmu ya, geng. Tetap waspada!
Baca juga artikel seputar Out of Tech atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.
