3 Penyebab Programmer dan Game Developer Indonesia Kalah Sukses Dibandingkan Negara Lain
ProductivityProgrammer itu sendiri adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan keahlian di dalam membuat dan menyempurnakan suatu program (Sumber). Jadi programmer itu sendiri merupakan orang yang membuat program. Untuk membuat sebuah aplikasi, dibutuhkan programmer yang nantinya akan diproses melalui software engineering.
Programmer dan developer itu sendiri mendapatkan uang dari sponsor atau hasil dari penjualan software mereka. Mereka membuat lalu mem-publish dan mereka meminta tarif untuk lisensi dari software itu. Itu merupakan hal yang sudah biasa. Lalu apa saja yang menjadi faktor programmer dam developer Indonesia kurang sukses? Ini ulasannya.
3 Penyebab Programmer dan Game Developer Indonesia Kalah Sukses
Terlalu banyaknya pembajakan di Indonesia

Seperti yang tadi saya jelaskan, programmer / developer mendapatkan uang dari hasil penjualan lisensi software / program mereka. Apabila lisensi mereka dibajak, mereka dapat uang dari mana? Kita ambil hitungan, sebuah aplikasi membutuhkan waktu 12 bulan untuk proses pembuatannya. Lalu setelah aplikasi itu jadi, mereka memasang tarif sekitar Rp.200.000 untuk sebuah lisensi.
Taruh misalnya aplikasi trial mereka telah di-download oleh lebih dari 10.000 orang. Lalu setelah masa lisensi telah habis, mereka memiliki data, hanya 1000 orang yang membeli lisensi, sedangkan di data terdapat 5000 orang yang menggunakan full version tapi tidak membeli lisensi tersebut. Lalu masuk ke hitungan, 200.000 x 5.000 = Rp.1.000.000.000 ; 200.000 X 1000 = 200.000.000.
Nah dari hasil tersebut, perusahaan yang harusnya mendapatkan untung sebesar 1.000.000.000, tapi hanya 200.000.000 yang mereka dapatkan. Bagaimana tidak rugi? Mulai sekarang, think before you crack.
Kurangnya kreativitas

Kebanyakan developer game Indonesia menggunakan game yang sudah tenar di luar negeri dan membuat server baru di Indonesia. Jadi mereka hanya menyediakan server dan mereka tinggal menikmati apa yang telah ada. Beda halnya dengan developer game di luar. Setiap tahunnya mereka membuat game yang baru. Bahkan ada yang sudah menjadi series dan dinanti-nanti oleh para pemainnya.
Terlalu banyaknya micro transaksi di dalam game

Daripada mereka membuat suatu game yang baru dan berinovasi, mereka lebih memilih menjual sesuatu yang maya dalam game mereka. Micro transaksi adalah sebuah transaksi di dalam suatu game yang mengharuskan para pemainnya membayar dengan uang asli agar mereka mendapatkan keuntungan. Dengan terlena oleh micro transaksi di dalam game, para game developer menjadi malas untuk membuat game yang baru. Mereka hanya mengandalkan dari micro transaksi untuk memenuhi keuangan mereka.
Nah, sekian saja pembahasan kali ini. Jangan lupa, kita juga harus menghargai semua programmer yang ada di dunia ini dengan tidak melakukakn pembajakan. Semoga bermanfaat.