Sobat semua pasti setuju bahwa bermain game itu menyenangkan. Lalu, kira-kira apa jadinya jika kita bekerja sebagai pembuat game tersebut? Apakah sama asyiknya seperti saat bermain game?
Eits, jangan salah, guys! Menjadi developer game nyatanya bisa terasa kurang menyenangkan juga, lho. Mau tahu apa saja Hal yang Menjadikan Pekerjaan Developer Game Sangat Tidak Menyenangkan. Yuk simak langsung di bawah ini.
BACA JUGA
6 Skandal Paling Menghebohkan Dari Industri Game
5 Video Game Overhyped yang Nyatanya Berakhir Gagal Total
10 Game Keren yang Kini Tidak Bisa Dimainkan Lagi! Kenapa?
6 Hal yang Menjadikan Pekerjaan Developer Game Sangat Tidak Menyenangkan
1. Mencari & Memperbaiki Bug
Satu hal yang pasti dalam
programming adalah, akan selalu ada
bug. Sialnya,
bug ini umumnya selalu ditemui dalam proses
development, bukan setelah semua kode selesai dituliskan.
Developer game harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari-cari di mana letak
bug yang agak
tak kasat mata tersebut, belum lagi ditambah proses perbaikannya. Duh capek deh!
2. Kesulitan Menciptakan Karakter
Dari segi seni, sebuah
game menuntut talenta seputar musik hingga pemodelan. Sayangnya, jarang sekali seseorang memiliki seluruh keahlian yang dibutuhkan untuk menciptakan karakter. Karena itulah, ide karakter harus dikerjakan oleh beberapa tim sehingga bisa terwujud satu karakter sempurna. Dalam hal ini,
kerja sama yang baik dalam tim amatlah penting.
3. Koordinasi Proyek yang Kompleks
Membuat
game sendiri merupakan hal besar yang amat patut diapresiasi sebab pekerjaan yang harus dilakukan sangatlah berat. Itulah mengapa sebuah proyek
game seringkali dikerjakan oleh tim dengan pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing yang mana
membutuhkan koordinasi kompleks. Lagi-lagi, solidaritas dan kerja sama yang baik dari tim menjadi unsur penting yang menunjang keberhasilan proyek.
4. Pengembangan Program Terus-menerus
Satu hal yang jarang diketahui oleh orang-orang yang tidak akrab dengan dunia
software development adalah, siklus kehidupan proyek tidak akan selesai begitu saja setelah produknya dirilis. Agar produk bisa diterima dengan baik,
pengembangan demi pengembangan harus terus dilakukan. Dan ini bisa sangat melelahkan.
5. Desain Game Bisa Saja Berubah di Tengah Pengerjaan
Mewujudkan sebuah ide menjadi
game yang utuh bisa memakan waktu bertahun-tahun. Pengerjaan bersama tim bisa saja memunculkan gagasan-gagasan baru yang, jika bukan hal baik, akan
membelokkan arah proyek. Belum lagi jika para penggemar memberikan berbagai macam saran yang mau-tidak-mau menjadi bahan pertimbangan para
developer game. Proses pengerjaan game saja sudah sangat melelahkan, bagaimana jika di tengah jalan diadakan perubahan besar-besaran yang membuat sebagian pekerjaan yang telah dilakukan tak terpakai?
6. Dikejar Deadline
Bekerja lebih dari 60 jam dalam seminggu, kurang waktu istirahat, sampai tidur di kantor merupakan hal yang lumrah ditemui dalam dunia
game development ketika
deadline sudah menghantui.
Developer game rasa-rasanya selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan sebuah
game, sehingga siklus terus terulang dan pekerjaan mereka menjadi
kurang menyehatkan.
Akhir Kata
Susah juga ya, guys, menjadi seorang developer game? Sudah sepantasnya mereka diberi apresiasi khusus atas perjuangannya dalam mengembangkan game yang bisa kita nikmati khususnya game-game yang bisa didapatkan secara gratis. Setuju?
ARTIKEL
TERKAIT
10 Game dengan Adegan Sex yang Tidak Boleh Dimainkan Anak Kecil
10 Hashtag Terkonyol yang Di-banned Instagram, Pernah Pakai?
Makan Iguana?! Ini 5 Kelakuan Aneh Jeff Bezos, Orang Terkaya Dunia 2018
Cool! Inilah 7 Game yang Memecahkan Rekor Dunia
5 Game Dengan Penghargaan Terbanyak di Dunia
APPS TERKAIT
Buzz Up! - Viral Videos
5.1.2